Batubao, gmitklasiskupangbarat. –Angin berhembus perlahan. Hawa dingin di bulan Agustus masih terasa. Sementara deburan ombak perlahan memecah di pantai. Dalam remang terlihat cahaya lampu dari perahu para pencari ikan. Sementara di kejauhan terlihat kerlap-kerlip lampu di Pulau Semau, Bolok dan Tenau. Di pinggir pantai terlihat cahaya yang lebih terang. Bukan cahaya lampu dari rumah-rumah penduduk. Tetapi di tempat yang terang itu dipenuhi kerumunan. Cahaya terang itu dari sebuah panggung di pinggir pantai dan hutan bakau.
Pantai Batubao di malam menyambut hari kemerdekaan (16/8/2022) di penuhi cahaya lampu. Warna merah putih mendominasi. Di atas panggung berlangsung acara Talk Show Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Acara ini diselenggarakan oleh Batubao Youth: GMIT Galed Batubao dan GMIT Lidamanu Batubao. Pemuda dari kedua gereja bersatu untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. Acara disiarkan secara langsung oleh Kubaline melalui Youtube GMIT Klasis Kupang Barat dan Facebook Gmit Galed Batubao.
Perbincangan di atas panggung menghadirkan bintang utama yaitu Bozhan Kaboax. Ia seorang komika dan konten kreator Youtube melalui Channel Kaboax. Perbincangan seputar perjalanan hidup kakak Bozhan yang jatuh bangun untuk mencapai apa yang ia alami saat ini. Bagaimana ia pulih dan bangkit. Ia berasal dari Oelbubuk, Mollo, Timor Tengah Selatan. Ia pernah berdoa: Tuhan kasih beta kawan yang banyak. Dan Tuhan menjawab doanya saat ini. Ia menjalani profesi sebagai tukang ojek selama 10 tahun. Sambil ojek, ia bermain facebook dan menemukan berbagai postingan unik, lucu dan menarik. Di fb ia memposting status lucu. Kemudian menemukan Komunitas Stand Up Comedy Indo Kupang (SUCIK). Komunitas ini menjadi tempat ia mengembangkan diri sebagai komika. Akhirnya di tahun 2016 ia diterima sebagai anggota SUCIK.
Berdasarkan pengalamannya, kakak Bozhan mengatakan kalau di stand up comedy tidak lucu, kita merasa gagal (buruk). Di stand up comedy itu kalau bergabung dengan motivasi cari uang maka salah tempat. Cari tenar, cari nama dan dikenal maka perlahan-lahan diundang tampil. Bertahan di stand up comedy itu membuka peluang untuk mendapat uang. Kalau selalu mengaitkan “uang” dari pada “karya” maka tidak total. Materi (bahan stand up comedy) tidak dipikirkan, intinya uang. Lama-lama tidak terpakai.
Kakak Bozhan menguatkan diri dengan sebuah ungkapan: “Orang yang kembali berdiri setelah terhantam badai tidak akan terusik sedikitpun dengan kecilnya gerimis.” Nikmati saja semua hal. Terus berkarya. Kalau mau jadi orang besar, terima saja setiap komentar buruk (negatif).
Pdt. Doddy Octavianus, S.Th (KMK GMIT Kupang Barat) pulih itu berarti sembuh, berdamai. Siapakah yang tidak mau berpulih? Itu sebuah proses. Berkarya dari sederhana untuk berpulih dan bangkit. Tiap orang hendaknya menyadari talenta dan menjalani proses. Jalani dengan mengabaikan hal-hal negatif. Di dalam proses itu ada kontribusi sebagai warga negara. Salah satunya seperti yang dilakukan Kakak Bozhan yaitu menghibur orang. Itu pekerjaan yang sulit, tetapi ia jalani. Berpulih dan bangkit itu dijalani sebagai proses panggilan Tuhan. Maka fokuslah terhadap apa yang dilakukan.
Panggung talk show ini menampilkan pujian kepada Tuhan berkaitan dengan kehidupan sebagai bangsa Indonesia, lagu-lagu perjuangan dan kecintaan terhadap Indonesia, tarian dan stand up comedy. Semua pengisi acara adalah anak-anak muda GMIT Klasis Kupang Barat, khususnya dari Batubao. Semua tampil dalam ekspresi kesadaran sebagai bangsa yang “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.”
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb
