Kuanheun,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Saya ingatkan kepada jemaat Tuhan di Lahairoi Kuanheun: Tidak boleh ada pengikut Ibu Pendeta Maria atau Ibu Pendeta Aneke. Keduanya pendeta di sini.” Demikian penegasan Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th dalam suara gembala pada Ibadah Hari Ulang Tahun Ke-89, Syukur Panen Dan Perhadapan Pendeta Kedua GMIT Jemaat Lahairoi Kuanheun, Jumat (30/6/2023). Pernyataan ini disambut dengan senyum, gelak tawa dan tepuk tangan dalam kemeriahan. Lebih lanjut pendeta yang juga pernah melayani di GMIT Lahairoi Kuanheun ini menyampaikan bahwa dengan adanya dua pendeta di Kuanheun, maka diharapkan pelayanan dapat tertata dengan lebih baik. “Berdua lebih baik daripada seorang diri.” Urai Pdt. Doddy dengan mengutip peribahasa. Sekiranya kedua pelayan dapat bergandengan tangan dan memberi kesejukan dan kesegaran baru bagi pertumbuhan iman jemaat.
KMK yang pernah melayani di Jemaat Hosana Oekona, Klasis Kupang Barat ini menginformasikan bahwa di Klasis Kupang Barat, Jemaat Lahairoi Kuanheun menjadi jemaat kedua yang memiliki 2 pendeta, setelah GMIT Elim Bolok. Dengan adanya penambahan pendeta ini maka pelayanan lebih berkualitas dan maju. Bekerjasama, sama-sama bekerja dan saling mengasihi. “Orang Kuanheun itu karja mati pung, barmaen mati pung. Siapkan semua untuk hal-hal yang penting bagi pelayanan gereja!” tegas Pendeta Doddy.
Sementara itu Pdt. Maria Se’u-Dimu, S.Th, M.Pdk Ketua Majelis Jemaat Laharoi Kuanheun yang mewakili jemaat menyampaikan selamat datang dan selamat bekerja bersama-sama. “supaya mereka semua menjadi satu,” kutip pendeta Maria dari doa Yesus dalam Injil Yohanes 17:21. Sifat orang Kuanheun yang pekerja keras kiranya menjadi bagian bersama dalam terus membentuk pelayanan gereja yang lebih baik.
Pdt. Aneke Bestianti Namah-Ina, S.Si.(Teol) yang ditempatkan sebagai pendeta kedua menyampaikan rasa syukur bahwa di usia pelayanan yang ke-16 sebagai pendeta, ia mendapatkan keluarga baru. Ia seperti Abraham yang dipanggil keluar dari Haran menuju tanah perjanjian. Sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama, ia telah meninggalkan keluarga Ina dan tinggal bersama dengan keluarga-keluarga lain sampai hari ini. Baginya memiliki keluarga baru, bukan berarti melupakan keluarga lama. Puji syukur karena tiap keluarga mendukung dan mengasihinya. Ia bersyukur kini bertambah lagi keluarga baru di Kuanheun.
Ibadah Hari Ulang Tahun Ke-89, Syukur Panen Dan Perhadapan Pendeta Kedua GMIT Jemaat Lahairoi Kuanheun dipimpin oleh para pelayan GMIT Klasis Kupang Barat dengan pelayan firman (pengkhotbah) Pdt. Delviana K. Poyck-Snae, S.Th, M.Pdk dari GMIT Jemaat Zoar Penkase.
Berikut ini disampaikan profil Pdt. Aneke Bestianti Namah-Ina, S.Si.(Teol).
Pdt. Aneke Bestianti Namah-Ina, S.Si.(Teol) diangkat sebagai wakil ketua Majelis Jemaat GMIT Lahairoi Kuanheun antar waktu dalam periode pelayanan 2020-2023 sejak 30 Juni 2023. Pelayan GMIT yang akrab dipanggil Pdt. Aneke ini lahir di Kupang pada 28 Mei 1981. Ia adalah anak pertama dari pasangan Pdt. (emr) Anderias Ina, B.Th (alm) dan Pdt. (emr) Agnes Budiati Ina, B.Th. Setelah menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Teologi UKSW Salatiga, ia diterima sebagai vikaris GMIT dan menjalani masa vikariat di GMIT Jemaat Mawar Saron Liliba, Klasis Kupang Tengah (2005-2007) dan ditabiskan sebagai pendeta GMIT di Jemaat Ebenhaezer Oeba pada 24 Juni 2007. Pendeta yang juga menjadi koordinator UPP PAR Klasis Kupang Barat ini memulai pelayanannya sebagai Ketua Majelis Jemaat GMIT Oehendak (2 Mata Jemaat) Klasis Kupang Timur (2007-2014). Sekarang Jemat Oehendak menjadi bagian dari Klasis Sulamu yang dimekarkan dari Klasis Kupang Timur. Jemaat kedua yaitu GMIT Oemathonis Nait Klasis Kupang Barat (2014-2023). Dalam menjalani pelayanannya Pdt. Aneke memiliki moto: Pikir positif sa.
Pdt. Aneke menikah dengan Simson Namah, S.Pd, Guru Agama Kristen yang saat ini bertugas di SMA Negeri 1 Kupang. Mereka telah dikarunia 2 orang anak yaitu Shalom Aestrella Namah (14 tahun) Pelajar SMP Lentera Harapan Kupang yang lahir ketika bertugas di Oehendak dan Shalomon Abrasya Namah (6 tahun) Pelajar SD Lentera Harapan Kupang yang menikmati dunia pertama kali dari Nait. Mereka memiliki seorang anak sarani yang tinggal bersama yaitu Grace Elissabeth Fattu (15 tahun) Pelajar SMA Negeri 1 Kupang.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb