GEREJA YANG MEMILIH UNTUK  MENJADI BERKAT

Pdt. Delviana Poyck-Snae

Kuanheun,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Kita adalah pemilih dan kita adalah korban dari pilihan kita.” Demikian pernyataan Pdt. Delviana K. Poyck-Snae, S.Th, M.Pdk dalam khotbah yang disampaikan pada Ibadah Hari Ulang Tahun Ke-89, Syukur Panen dan Perhadapan Pendeta Kedua GMIT Jemaat Lahairoi Kuanheun, Jumat (30/6/2023). Pendeta kedua yang diperhadapkan yaitu Pdt. Aneke Bestianti Namah-Ina, S.Si (Teol).  Lebih lanjut pendeta tamatan Fakultas Teologi UKAW Kupang ini  menyampaikan bahwa setiap orang diberi kebebasan memilih untuk taat atau tidak, setia atau tidak, berkat atau kutuk. Dampak dari pilihan itulah yang membentuk kehidupan seseorang. Sebagai gereja, pilihannya adalah untuk menjadi berkat.

Khotbah Pdt. Delvi didasarkan pada bacaan Alkitab dari Ulangan 28:1-14. Bangsa Israel sementara berada dalam perjalanan menuju tanah perjanjian. Umat yang keluar dari tanah perjanjian telah berganti selama perjalanan 40 tahun. Bangsa Israel yang baru bergumul untuk menjadi hamba yang taat untuk memperoleh berkat seperti yang diucapkan oleh Musa. Kehidupan di tanah perjanjianlah yang akan mereka jalani untuk mewujudkan ucapan berkat itu.

Pdt Delvi yang saat ini melayani di GMIT Jemaat Zoar Penkase, Klasis Kota Kupang  menyampaikan, gereja memilih  untuk menjadi berkat. Pilihan itu membuat gereja hendaknya: Pertama, menjadi pekerja yang taat. Setiap orang bekerja dengan taat pada tanggungjawab kerjaanya. Tuhan memberkati dengan hikmat bagi setiap pekerja yang taat. Kedua, menjadi gereja yang taat. GMIT Lahairoi Kuanheun telah diberkati sampai usia 89 tahun. Gereja ini harus terus berkembang dan menerima fase baru untuk bertumbuh bersama. Taat kepada komitmen bersama sebagai gereja di semua lingkup. Taat untuk saling menopang. Terus memelihara persekutuan dan memberi diri untuk dipakai sebagai alat damai sejahtera. Ketiga, Tidak bermental budak, tetapi hamba yang bertanggungjawab, dapat dipercaya, tahan uji, rela berkorban, merendahkan diri. “Rendahkanlah dirimu serendah-rendahnya sampai tidak ada tempat untuk orang merendahkan kita.”

 

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

 

Leave a Reply