Kuanheun,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Saya sadar, saya orang berdosa.” Demikian pernyataan Pdt. Welmince Pardosi-Makatita, S.Si dalam khotbah pada ibadah penabhisan tiga pendeta GMIT, Selasa (27/2/2024). Baginya hal inilah yang hendaknya menjadi kesadaran dalam diri seseorang yang dipanggil menjadi hamba Tuhan. Harus dipikirkan dan disadari. Tidak muncul sebagai yang paling benar dan tidak punya catat cela. Mawas diri dan kesadaran sebagai orang berdosa. Mengakui dalam kerendahan hati segala kesalahan dan dosa.
Pendeta yang bertugas sebagai Sekretaris Bidang Penilaian Kinerja Majelis Sinode GMIT ini melanjutkan bahwa dalam kesadaran tentang keberdosaan diri, Tuhan memanggil untuk menjadi pelayan-Nya. Tuhan mentahirkan dan mengutus. Oleh karena itu terdengar jawaban: Inilah aku, utuslah aku! Ini respon postif. Bukan merasa layak dan baik karena itu Tuhan datang pada hamba-hamba-Nya, tetapi menyandari akan keberdosaan yang dipulihkan dan muncul sebagai pribadi baru yang penuh kepastian. Tuhan memakai supaya berjalan di jalan Tuhan. Ini sebuah keyakinan untk memulai sebuah panggilan.Kalau tidak yakin, akan melakukan hal-hal yang sungguh membuat Tuhan sedih.
Pdt. Wisye (panggilan akrab) menambahkan, apa yang akan dihadapi dalam konteks pelayanan yaitu pertama, Tuhan menginginkan umat baru, tunas baru. Umat yang khusus dan dikuduskan. Kedua, seoragn pelayan bukan diutus untuk menambah jumlah (kuntitas) jemaat, tetapi mutu (kualitas) hidup yang berkenan kepada Tuhan. Maka tiap pelayan hendaknya menyadari bahwa ia tidak sempurna dan memberi diri dituntun Tuhan, memberi diri seutuhnya untuk melayani, membawa wibawa Tuhan dan melakukan keadilan mencintai kesetiaan, hidup dalam kerendahan hati.
Ibadah penabhisan dilaksanakan di gedung ibadah GMIT Jemaat Lahairoi Kuanheun. Ketiga vikaris yang telah ditabhiskan menjadi pendeta yaitu Pdt. Paskah Tano, S. Th, Pdt. Dyan Ruthalia Djani, S.Si-Teol, MM dan Pdt. Zascary Franssisco Roynaldus Luik, M.Th. Ibadah dihadiri oleh Pdt. Lay Abdi Karya Wenyi, M.Si Sekretaris Majelis Sinode GMIT yang menjadi pendeta penabhis, Camat Kupang Barat Yusak Ulin, S.Sos, Kepala Desa Kuanheun Semin Polin, S.PdK, Kepala Desa Nitneo Yotam Minfini, keluarga pendeta, anggota jemaat, para pendeta GMIT Klasis Kupang Barat, anggota jemaat tempat vikariat dan undangan lainnya. Seluruh prosesi dan ibadah disiarkan melalui kanal Youtube GMIT Klasis Kupang Barat-NTT.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
laporan: Pdt. yft hb
Selamat bertugas di dalam lingkungan GMIT, mari berhadapan dengan tantangan zaman