Nitneo,gmitklasikupangbarat.or.id, -“Kalau dilihat, warna dominan dalam perayaan HUT pertama GMIT Talitakumi Nitneo adalah putih dan hijau. Putih itu bagi kami Tuhan yang menjadi dasar dan hijau adalah lambang pertumbuhan. Kami bertumbuh dalam dasar Tuhan Yesus, Kepala gereja.” Itulah sepenggal pernyataan Pdt. Ema Bria-Tualaka, S.Th dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) pertama Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo Senin (24/7/2023). Pernyaaan ini disampaikan sesaat sebelum acara penyalaan lilin dan pemotongan kue HUT.
Perayaan HUT pertama GMIT Talitakumi Nitneo diawali dengan penyambutan tamu dan pemimpin ibadah oleh para tetua adat Nitneo. Tarian kemudian menghantar tamu memasuki ruang ibadah. Selanjutnya ibadah dipimpin oleh Pdt. Doddy Octavianus, S.Th.
Dalam renungannya Pdt. Doddy menekankan: pertama, gereja yang hidup dan berjalan dalam tuntunan Allah. Seluruh pelayanan didasari pada kehendak Allah dan firman-Nya. Kedua, gereja yang merawat dan menyembuhkan. Gereja yang menyatakan kepeduliannya dalam seluruh aspek pelayanan di dalam maupun luar gereja. Ketiga, gereja yang menjadi tempat yang menguatkan dan menumbuhkan. Keempat, gereja yang hadir dan setia di tengah anggota jemaat. Kelima, gereja yang adil dan setara. Seluruh penekanan ini didasarkan pada bacaan Alkitab dari Injil Markus 15:35-43. Bagi Pdt. yang pernah melayani di GMIT Lahairoi Kuanheun merayakan HUT berarti merayakan kehidupan. Oleh karena itu, gereja yang merayakan kehidupan adalah gereja yang bergerak dan berkarya dalam perjalanan untuk suatu pencapaian.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian laporan panitia HUT dan pembacaan sekilas pembentukan dan perjalanan setahun Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo. Terlihat beberapa anggota jemaat yang meneteskan air mata dalam momen ini.
Camat Kupang Barat Yusak Ulin, S.Sos menyampaikan selamat atas kerja keras dan kemandirian Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo. Camat yang hadir dalam ibadah perdana tahun 2022 memberikan apresiasi atas semangat dan gotong royong yang nampak dalam persekutuan jemaat, terutama mengeksekusi berbagai hasil rapat dan persidangan seperti yang disampaikan dalam sejarah gereja. Di akhir sambutan ia mengharapkan agar terus membangun kerjasama dan komitmen yang baik untuk menjaga persekutuan dan kekompakan. Sebagai pemerintah berharap bahwa dengan adanya gereja dengan berbagai ajaran dan tindakan kebaikan kiranya tindakan kiriminal tidak ada lagi dalam lingkungan masyarakat.
Mewakili Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo Pnt. Simeon E. Apaut, SE menjawab tantangan untuk mulai membangun rumah ibadah permanen. Untuk diketahui bahwa rumah ibadah yang digunakan saat ini berbentuk semi permanen (setengah tembok dan berdinding bebak/gewang). “Membangun itu bisa 5 atau 10 tahun ke depan, tapi kami sudah mulai dengan siap gambar. Itu menjadi tekad awal kami untuk mulai mendirikan rumah ibadah yang permanen.” Demikian pernyataan Pnt. Simeon yang juga bertugas sebagai wakil ketua majelis jemaat. 24 Juli 2022 menjadi moementum bagi berdirinya Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo. Sebelum tanggal dan sesudah tanggal tanggal tersebut, jemaat merasakan kuasa Tuhan yang luar biasa. Itu semua mendorong untuk terus bertumbuh. Jemaat ini kini telah bertambah menjadi 75 kepala keluarga.
Sementara itu Ketua Majelis Klasis Kupang Barat pdt. Doddy Octavianus, S.Th mengingatkan untuk terus merawat persekutuan. Baginya gereja Talitakumi Nitneo kalah di gedung, persekutuan jemaat adalah kekuatan.
Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo terletak di Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Jemaat ini pemekaran dari Jemaat GMIT Elim Bolok.
Tentang ibadah perdana jemaat dapat dilihat pada link:
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb