Nitneo, gmitklasiskupangbarat.or.id. – Satu lagi jemaat (gereja) yang lahir di GMIT Klasis Kupang Barat. Hal ini membuat pertambahan jumlah mata jemaat di Klasis Kupang Barat menjadi 13 mata jemaat. Sementara jemaat dan jemaat bermata jemaat tetap, sebanyak 42. Namanya adalah Mata Jemaat Talitakumi Nitneo. Jemaat ini terletak di Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Ibadah perdana menandai terbentuknya Mata Jemaat Talitakumi Nitneo dilaksanakan pada Minggu, 24 Juli 2022. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Doddy Octavianus, S.Th (KMK Kupang Barat). Dalam khotbahnya sesuai bacaan Alkitab bulan pendidikan GMIT yaitu Kolose 2:6-15, Pdt. Doddy menekankan tentang gereja yang berakar dan bertumbuh dalam Kristus. Gereja yang digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam gerakan Roh itulah maka gereja perlu ditata dan dikelola sesuai kehendak Kristus, Kepala gereja. Gereja itu karya Allah. Allah yang menggerakkan dan terus tertanam pada kehendak Allah. Bertumbuhlah Mata Jemaat Talitakumi Nitneo dalam kasih Kristus.
Camat Kupang Barat Yusak Ulin, S.Sos menjadi bagian dari sejarah Mata Jemaat Talitakumi Nitneo. Ia membuka selubung papan nama. Pembukaan selubung papan nama menjadi tanda dimulainya mata jemaat untuk menggunakan nama Talitkumi Nitneo. Dalam sambutannya Bapak Yusak Ulin menilai bahwa mata jemaat ini sebenarnya sudah siap. “Semua sudah bagus!” Katanya. Secepatnya ditingkatkan saja statusnya menjadi jemaat. Terlihat seluruh komponen pelayanan telah dipersiapkan. Ia bersyukur bahwa Jemaat GMIT Elim Bolok telah melahirkan satu lagi jemaat. Pemekaran ini menjadi bagian dari mengasihi dan terus mengingat tujuan dalam pelayanan gereja, harap Bapak yusak. Relakanlah dan biarkan perpisahan ini ibarat melepas “anak gadis” yang sudah menikah. Ia akan aman dan bahagia dalam kehidupan barunya. Camat Kupang Barat menghimbau agar secepatnya mengurus status tanah yang dihibahkan membangun rumah ibadah. Sudah terdapat banyak kasus sengketa tanah gereja. Hal yang sama kiranya tidak terjadi di Talitakumi Nitneo, tegas Bapak Yusak Ulin.
Mata Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo dimekarkan dari GMIT Jemaat Elim Bolok. Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Elim Bolok Pdt. Ratna E. Radiena Blegur, S,Th menggunting pita dan membuka pintu rumah ibadat bersama Ketua Majelis Klasis Kupang Barat. Perayaan peribadahan siap dimulai dalam gereja. Pendeta Ratna menyampaikan bahwa ini peristiwa yang menguras air mata kemarahan dan kekecewaan. Tetapi dalam dua minggu terakhir berubah menjadi air mata sukacita. Baginya dibalik tangisan seorang pelayan terdapat kekuatan. Tangisan perpisahan ini adalah tangisan bahagia. Melepas itu memang menyakitkan. Tetapi bagi kami ini kehendak Tuhan. Ini gereja Tuhan. Kita mengaminkan firman Tuhan: Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga (Mazmur 127:1). Kita pasti akan bersama, lanjut Pendeta Ratna. Kita akan mengatur kegiatan bersama antara Elim Bolok dan Talitakumi Nitneo. Mari kita katakan: Elim Bolok dan TalitakumiNitneo tetap satu!
Mata Jemaat Talitakumi Nitneo diawal pelayanannya akan ditangani oleh Majelis Klasis Harian. Perpindahan 70 kepala keluarga dari Jemaat Elim Bolok ke Mata Jemaat Talitakumi Nitneo ditandai dengan penyerahan surat atestasi (pindah jemaat) oleh KMJ Elim Bolok kepada KMK Kupang Barat. Dalam suara gembalanya KMK Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th menyampaikan bahwa pemekaran jemaat ini terjadi karena cinta, karena kasih. “Berterima kasihlah kepada Elim Bolok sebagai ibu yang melahirkan Talitakumi Nitneo,” himbau Pdt Doddy. Pdt Doddy melanjutkan bahwa yang perlu dipersiapkan secepatnya adalah perangkat pelayanan, perangkat organisasi, rumah pelayan dan berbagai hal yang mendukung sampai mata jemaat ini dimandirikan (pendewasaan/jemaat tunggal).
Menurut informasi dari Bapak Yakob Apaut (wakil jemaat/panitia pemekaran) bahwa Mata Jemaat Talitakumi Nitneo memulai perjalanan pelayanannya dengan 70 kepala keluarga. Tanah lokasi gereja merupakan hibah dari keluarga Apaut (Bapak Elkana Apaut) dengan ukuran kurang lebih 3000 meter persegi. Tanah ini bersertifikat sehingga perlu dilakukan balik nama dan berbagai hal menyangkut hibah tanah kepada GMIT. Rumah ibadah yang telah dikerjakan dan siap digunakan berbentuk semi permanen merupakan hasil swadaya anggota jemaat dan sumbangan para donatur.
Ibadah perdana ini dihadiri oleh Camat Kupang Barat, Kepala Desa Nitneo, Kepala Desa Bolok, Kepala Desa Kuanheun, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, Majelis jemaat Elim Bolok, anggota Jemaat Talitakumi Nitneo dan undangan. Para tamu disambut dengan natoni (syair penyambutan adat timor) dan tarian.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb