PEMUDA GMIT HOREB OEBATU DI CAMP PEMUDA KLASIS KUPANG BARAT (Sisi lain Camp Pemuda GMIT Klasis Kupang Barat)

Tekle Pemuda Horeb Oebatu di Lintas Alam Fatu Bikase

Oekona, gmitklasiskupangbarat.or.id- Kami, Pemuda Horeb Oebatu mengikuti Camp Pemuda GMIT Klasis Kupang Barat yang dilaksanakan di Fatu Bikase, Oekona, Desa Oenif Kecamatan Nekamese tanggal 12-15 Juli 2022. Kami ingin berbagi cerita selama 4 hari 3 malam selama camp berlangsung.

Banyak cara Tuhan menyadarkan umat-Nya, khususnya pada pemuda-pemudi. Sama seperti yang disampaikan oleh kakak Ardi Saketu dari GMIT Jemaat Tri Tunggal Pasneno. Ia mengatakan, untuk para pemuda sekarang yang enggan memberi diri untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan, khususnya di pelayanan pemuda gereja. Persekutuan pemuda menjadi renggang. Dengan alasan malu dan takut untuk menjalani tugas yang diberikan. Terdapat pula pemuda yang malu dan takut di bilang anak Tuhan oleh teman teman sepergaulan. Namun anehnya bangga saat dipuji dengan perlakuan duniawi. Contoh yang paling menonjol adalah di puji dengan kata “pemabok.”

Kami bersyukur karena dengan adanya kegiatan Camp Pemuda GMIT Klasis Kupang Barat. Kegiatan ini memotivasi semangat orang muda untuk kembali memberi diri untuk pekerjaan pekerjaan Tuhan. Seprti firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Roma 12:1, “Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Banyak contoh yang bisa kita ambil untuk dijadikan motivasi untuk pribadi maupun untuk teman” pemuda yang tidak  berkesempatan hadir bersama.”

Salah satu motivasi yang kami  dapatkan dari pemateri adalah belajarlah dari hal yang kecil barulah menuju hal yang besar. Contohnya pada saat lintas alam berlangsung, tim kami bermain  Tekle. Kami belajar bahwa dua papan tersebut tidak bisa digerakan seorang diri. Dengan kerjasama tim dan arahan atau komando yang tepat maka papan dapat mencapai tujuan. Wahai kawula muda, marilah untuk terus memberi diri untuk tetap melakukan pekerjaan pelayanan Tuhan. Buanglah rasa malu dan takut. Kita satu sebagai tubuh Kristus. Kita tidak mungkin bisa berjalan sendiri melainkan harus bersama-sama.

Selama camp berlangsung tenda kami mendapatkan satu kendala. Jalur listrik ke tenda kami idak berfungsi. Selama kegiatan tenda kami gelap. Kami tidak mendapatkan penerangan seperti peserta yang lain. Kami menjadi bingung, marah bahkan beberapa orang melontarkan kata-kata kasar. Semua yang terjadi tidak seperti informasi panitia.

Semua kendala dan amarah terbayarkan saat giliran kami untuk melakukan lintas alam. Euforia (kegembiraan) untuk memeriahkan camp pemuda kembali membara. Saat yel-yel ditampilkan dengan kata yang menambah semangat: “Manis semua ni.” Di saat yang bersamaan kami bertemu dengan peserta dari Yegar Sahaduta Oenaek, Imanuel Tuaanak , Betel Oenana dan Bet’el Nitneo. Kami bercerita dan bercanda membuat suasana menunggu untuk memasuki pos 1 menjadi ceria dan tidak membosankan. Satu candaan yang teringat adalah “Saat Oebatu bertemu Oenaek maka jadilah Oeana.” Candaan selama menunggu membuat kami semakin semangat dan antusias untuk melintasi alam Fatu Bikase.

Pemuda Horeb Oebatu dan Pemuda Bet’el Nitneo

Hal yang paling berkesan buat kami pada saat lintas alam, selain alam Fatubikase yang indah, adalah keakraban yang terjalin di antara kami dan pemuda Bet’el Nitneo. Kami yang tidak saling kenal menjadi akrab. Bercerita tentang hal-hal lucu membuat kami tertawa lepas di alam Fatu Bikase. Di hari terakhir sebelum berpisah dari alam Fatubikase, kami dihampiri oleh teman teman dari Bet’el Nitneo untuk berfoto bersama dan dijadikan sebagai kenangan moment kebersamaan. Kebersamaan, bahkan kekompakan dalam menjalani suatu proses tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan semua hal baik.

Untuk Panitia Camp Pemuda GMIT Klasis Kupang Barat: Kalian luar biasa! Panitia telah bekerja dengan keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki. Kami memperoleh nilai lebih bagi hidup dan pelayanan gereja. Selamat untuk seluruh peserta. Jadilah saluran berkat bagi pelayanan di gereja masing-masing. Hidupkan pelayanan digital dan jadikan teknologi digital sebagai bagian memuliakan Tuhan.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Penulis: Rian Markus (GMIT Jemaat Horeb Oebatu)

Editor:  Pdt. yft hb

Leave a Reply