(Atasi kesulitan dan lahirkan minat menulis Anak Muda)
Shalom! Apa khabar? Saya berharap ketika membaca tulisan ini, kita tetap dalam keadaan sehat selalu. Amin!
Dengan tetap mengusung pada tema: “Membawa Pesan Injil Ke Dunia Maya,” maka pada bagian ketiga ini penulis akan membahas bagaimana mengatasi sulitnya menulis dan melahirkan minat menulis anak muda. Penulis berharap tulisan pertama dan kedua menjadi modal untuk memahami dasar menulis di dunia maya.
Dari mana harus memulai? Kata apa atau kalimat apa yang harus dimulai? Tapi, kalian tidak bisa mulai kalau belum memulai.
Tidak dapat dipastikan bahwa anak muda Kristen sulit untuk menulis di jaman sekarang ini karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat dan kemampuan seseorang untuk menulis, baik dari sisi pribadi maupun lingkungan. Namun, beberapa faktor yang mungkin dapat mempengaruhi sulitnya anak muda Kristen untuk menulis saat ini adalah Pertama, Kurangnya minat dan motivasi. Anak muda Kristen mungkin tidak memiliki minat atau motivasi yang cukup untuk menulis, terutama jika mereka lebih tertarik pada kegiatan atau hiburan lain seperti media sosial atau game. “Ya! Oke! Saya setuju, tetapi jangan sampai itu cuma alasanmu.” Memang terlihat tunduk dan serius dengan kedua tangan memegang alat yang disebut ponsel pintar. Tapi sayang itu bukan menulis, apalagi membaca.
Kedua, Tuntutan waktu. Anak muda Kristen mungkin memiliki jadwal yang padat dengan tuntutan pendidikan, pekerjaan dan kegiatan lainnya yang membuat mereka sulit menemukan waktu untuk menulis. Tapi bagaimana dengan waktu mereka terbuang habis hanya bermain game. Ya, mungkin itu sesuatu yang berbeda butuh pertimbangan.
Ketiga, Kurangnya dukungan dan akses. Anak muda Kristen mungkin tidak memiliki dukungan dan akses yang cukup terhadap sumber daya dan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan menulis. Misalnya, mereka mungkin tidak memiliki akses ke buku atau mentor yang dapat membantu mereka dalam menulis. Oke. Itu bisa diterima, tetapi bagaimana kalau sudah diberi internet dengan kuota yang lumayan besar, tapi nyatanya habis dipakai hanya untuk bermain game. Untuk hal ini penulis tidak memiliki jawaban yang relevan. Silahkan memberi jawaban dengan mengisi kolom komentar di bawah artikel website ini.
Keempat, Tantangan teknologi. Anak muda Kristen mungkin terlalu tergantung pada teknologi untuk mengkomunikasikan pesan mereka, sehingga mereka kehilangan keterampilan menulis yang penting. Teknologi dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi, tetapi juga dapat mengurangi kemampuan menulis kita karena kita terlalu bergantung pada tekonologi itu sendiri.
Penting untuk diingat bahwa menulis adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dengan latihan dan kesabaran. Anak muda Kristen dapat mengembangkan keterampilan menulis dengan membaca lebih banyak, mengambil kursus menulis, atau bergabung dengan kelompok penulis. Orang muda Kristen dapat memanfaatkan sumber daya online yang tersedia untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka. Akhirnya, semangat dan tekad untuk belajar dan meningkatkan kemampuan menulis adalah kunci untuk sukses dalam menulis. Pada edisi berikut penulis akan membahas bagaimana memonetisasi tulisan sehingga memiliki nilai jual yang berkualitas, sehingga berpeluang memperoleh “pasive income” dari minat minulis di samping pekerjaan atau akitivitas yang digeluti setiap hari. Jadi pastikan selalu mengikuti setiap tulisan di laman website ini.
Bagi yang merasa kesulitan, di bawah ini penulis memberikan beberapa tips bagaimana melahirkan minat menulismu. Sekiranya dapat membantu yang mau berkarya dan berkreasi dengan menulis.
Bagaimana melahirkan minat menulis?
Untuk melahirkan minat menulis bagi pemula, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan: Pertama, Mulai dengan menulis setiap hari. Tidak peduli seberapa sedikit atau seberapa banyak, tulislah setiap hari. Ini membantu membiasakan diri dengan menulis dan juga memperbaiki keterampilan menulis. Kedua, Temukan topik yang menarik. Tulis tentang topik yang menarik. Ini dapat memotivasi untuk terus menulis dan mengembangkan minat dalam menulis. Ketiga, Banyak membaca. Membaca buku, artikel, dan blog yang menarik. Ini membantu memperluas kosakata dan meningkatkan pemahaman tentang gaya penulisan yang baik. Keempat, Belajar dari penulis lain. Membaca karya penulis lain dan pelajari teknik mereka dalam menulis. Perhatikan bagaimana mereka mengembangkan karakter, membangun alur cerita dan membuat dialog yang menarik. Kelima, Ikuti komunitas penulis. Bergabunglah dengan kelompok penulis atau komunitas online. Ini memberikan kesempatan untuk berbagi karya dengan orang lain dan mendapatkan umpan balik yang berguna. Kelima, Jangan takut untuk membuat kesalahan: Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika menulis tidak sempurna. Setiap penulis membuat kesalahan dan kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Keenam, Tetap konsisten. Menjadi konsisten dalam menulis dapat membantu membangun kebiasaan yang baik dan juga membantu memperbaiki keterampilan menulis.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, dapat melahirkan minat menulis. Teruslah memperbaiki keterampilan menulis. Ingatlah bahwa menulis memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi dengan tekad dan dedikasi, maka dapat menjadi penulis yang lebih baik.
Tidak ada yang mustahil bagi Allah, termasuk kemampuanmu untuk menulis dengan baik. Ingatlah bahwa Tuhan memberikan bakat dan keterampilan yang unik untuk setiap orang, termasuk kemampuan untuk menulis. Dengan tekad, disiplin dan dedikasi seseorang bisa mengembangkan kemampuan menulis. Berdoalah, teruslah belajar dan yakinlah bahwa Tuhan akan membantu meraih cita-cita. Seperti yang tertulis dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat ‘ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
Penulis: Pnt. Yakob Lomang (Sekretaris MJH GMIT Jemaat Tubutuan)
Blog pribadi : https://yakang.my.id; juga admin pengelola website: https://www.jgmittubutuan.com
Editor: Pdt. yft hb