MEMBAWA PESAN INJIL KE DUNIA MAYA (bagian kedua)

Pnt. Yakob Lomang (doc. pribadi)

(Mengubah Pikiran dan Pembicaraan Menjadi Tulisan)

 Di dunia maya, tulisan adalah salah satu cara utama bagi kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun, kadangkala kita mungkin ingin mengubah cara kita berbicara atau berpikir agar tulisan kita lebih efektif dan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain. Berikut adalah beberapa cara untuk mengubah pikiran dan pembicaraan menjadi tulisan di dunia maya.

  1. Mengetahui siapa target audiens Anda

Sebelum mulai menulis, penting untuk mengetahui siapa target audiens (khalayak, dalam hal ini pembaca). Apakah mereka orang yang sudah memiliki pengetahuan tentang topik yang ditulis atau mereka orang yang sama sekali tidak tahu tentang topik tersebut? Dengan mengetahui siapa target audiens, dapat mengubah bahasa dan kata-kata yang digunakan sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Misalnya, jika menulis topik tentang teknologi untuk audiens yang sudah terbiasa dengan teknologi, dapat menggunakan kata-kata teknis yang lebih spesifik. Namun, jika menulis tentang teknologi untuk audiens yang tidak terlalu familiar (terbiasa) dengan teknologi, Anda harus menggunakan kata-kata yang lebih sederhana dan menjelaskan definisi (arti) dari kata-kata teknis.

  1. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit

Ketika menulis di dunia maya, pastikan untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari menggunakan kata-kata yang rumit dan sulit dipahami, karena ini dapat membuat pembaca bingung dan akhirnya tidak tertarik. Jika harus menggunakan kata-kata teknis atau istilah khusus, pastikan untuk menjelaskan arti dari kata-kata tersebut agar pembaca dapat mengerti. Dapat menggunakan contoh atau ilustrasi untuk menjelaskan definisi dari kata-kata teknis tersebut.

  1. Gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami

Gaya bahasa yang gunakan juga sangat penting saat menulis di dunia maya. Gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dan hindari gaya bahasa yang terlalu formal atau kaku. Sebagai contoh, gunakan kata-kata yang lebih sederhana seperti “membeli” atau “beli” daripada “membeli dengan harga” atau “pembelian”. Hindari penggunaan kata-kata yang terlalu formal seperti “yang diinginkan” atau “yang dikehendaki” jika dapat menggunakan kata-kata yang lebih sederhana seperti “yang ingin” atau “yang diinginkan”.

  1. Buat tulisan yang mudah dipindai

Ketika menulis di dunia maya, pastikan untuk membuat tulisan yang mudah dipindai (dilihat dengan cermat dan saksama). Pembaca di dunia maya cenderung tidak membaca seluruh tulisan, tetapi hanya membaca bagian-bagian yang menarik minat mereka. Oleh karena itu, buatlah tulisan yang mudah dipindai dengan menggunakan subjudul, poin-poin penting dan paragraf yang pendek dan mudah dipahami. Dapat menggunakan gambar atau ilustrasi untuk membantu menjelaskan topik yang ditulis. Namun, pastikan gambar atau ilustrasi yang digunakan relevan dengan topik yang ditulis dan dapat membantu pembaca memahami tulisan.

 

Lalu Bagaimana Pandangan Kristen dan Alkitab mengenai hal di atas?

Sebagai sebuah agama yang memiliki banyak pengikut di dunia maya, pandangan Kristen mengenai cara mengubah pikiran dan bicara dalam tulisan di dunia maya sangatlah penting. Ada beberapa prinsip Kristen yang dapat membantu orang Kristen dalam menulis di dunia maya dengan cara yang efektif dan bermanfaat.

Pertama, sebagai orang Kristen harus menghormati orang lain dan tidak mempermalukan atau menghina mereka melalui tulisan. Yesus Kristus mengatakan dalam Matius 7:12, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Oleh karena itu, menulislah dengan cara yang membangun, memotivasi, dan memberi inspirasi bagi orang lain.

Kedua, sebagai orang Kristen harus menjadi teladan dalam menggunakan bahasa dan kata-kata yang baik. Rasul Paulus menasehatkan di Efesus 4:29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Hal ini juga berlaku dalam tulisan di dunia maya. Gunakanlah bahasa yang baik dan berguna untuk membangun dan memberkati orang lain.

Ketiga, sebagai orang Kristen harus menjadi orang yang jujur dan transparan dalam tulisan. Sebagaimana diingatkan oleh Rasul Paulus di Kolose 3:9-10, “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” Oleh karena itu, harus menghindari penggunaan kata-kata yang tidak jujur atau manipulatif dalam tulisan. Sebaliknya, harus menjadi orang yang jujur dan transparan dalam semua yang ditulis.

Terakhir, sebagai orang Kristen harus meminta Tuhan untuk memberkati tulisan kita dan memberikan pengaruh positif kepada pembaca. Rasul Petrus menasehatkan dalam 1 Petrus 4:11, “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.” Oleh karena itu, memohonlah kepada Tuhan untuk memberkati tulisan dan menjadikannya sebagai alat untuk memuliakan-Nya serta memberikan pengaruh positif kepada pembaca.

Secara keseluruhan, pandangan Kristen tentang cara mengubah pikiran dan bicara dalam tulisan di dunia maya adalah untuk menulis dengan cara yang membangun, menggunakan bahasa yang baik, menjadi orang yang jujur dan transparan (terbuka) dan meminta Tuhan untuk memberkati tulisan.

 

Penulis: Pnt. Yakob Lomang (Sekretaris MJH GMIT Jemaat Tubutuan)

Blog pribadi : https://yakang.my.id; juga admin pengelola website: https://www.jgmittubutuan.com

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Editor: Pdt yft hb

Leave a Reply