Fatunausus, gmitklasiskupangbarat.or.id. -Segala syukur, hormat dan puji kepada Tuhan Yesus, Pemilik dan Kepala gereja yang yang telah menganugrahkan kepada kita apa yang tidak kita pikirkan, yang tidak ada dalam hati setiap peserta. Bersyukur atas kerja keras panitia yang begitu luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan rekoleksi di Fatunausus dan Fatumnasi, Mollo, 3-4 September 2022. Yang ada pada kita adalah harapan bahwa Tuhan yang menyiapkan segala yang kita perlu dan semua itu telah terlaksana. Sepanjang dua hari kebersamaan dan keseruan para abdi Allah yang dengan penuh cinta kasih saling membantu satu dengan yang peduli dalam segala hal tanpa membedakan satu dengan yang lain, saling membantu tanpa kenal lelah.
Saya mengikuti rekoleksi dalam kondisi yang kurang fit karena nyeri pinggang, tapi dalam spirit kebersamaan membuat segalanya begitu segar, sehat dan kuat dan indah. Kami tetap ada dalam kebersamaan hingga pulang dengan aman. Itu semua adalah anugrah terindah dari Tuhan dan cerita indah yang tak terlupakan.
Sekali lagi syukur kepada Tuhan, trimakasih buat Pdt. Doddy Octavianus dan Pdt Deddy Mage (ketua dan wakil ketua GMIT Klasis Kupang Barat) yang begitu bijaksana dan penuh dedikasi sepanjang memimpin dan mengkoordinir semua pelayanan di GMIT Klasis Kupang Barat. Tidak ada satupun masalah yang terjadi di jemaat maupun program pelayanan yang tercecer. Semua dapat berjalan dengan baik. Pdt. Jenny Tuhehay sebagai ketua panitia yang sukses dalam tanggung jawab dalam kegiatan rekoleksi para pelayan Tuhan di Fatumnasi sekaligus mengabadikan setiap momen. Pdt. Ema Tualaka dan Pdt. Isak yang ada dalam barisan panitia yang sukses dalam rekoleksi ini. Pgjr. Nikolas Laidat dan Pdt. Yefta Bani yg begitu setia dalam menghidupkan suasana dalam kegiatan. Kegiatan dipenuhi canda tawa untuk melepaskan segala kepenatan yang memberi kesegaran baru di dalam hati dan pikiran. Pdt. Ratna Blegur dan tim dapurnya, tidak lupa Pdt. Yuni Abolla yang begitu terharu sampai harus meneteskan air mata akibat mengiris bawang lalu mengulek bawang merah akibat menu makan yang berubah sepersekian menit. Direncanakan telur dadar berubah jadi telur rebus. Pgjr. Niko Laidat bilang begini: “Jangan sampai orang gondok di leher tapi beta gondok di ketiak karena makan pagi harus siap saji sekaligus makan siang pun harus siap dalam waktu 2 jam.” Padahal jam 07.30 wita rombongan sudah harus ke gereja yang jauh dari lokasi penginapan (± 2 1 km). Om Anis Mbuilima (tata usaha klasis) yang juga membantu membantu di dapur. Terima kasih untuk Pgjr. Niko Laidat atas pop mie dan capucino serta susu kental manisnya di jam 05.00 wita bagi kami yang didera rasa lapar karena hawa dingin Fatumnasi di Minggu pagi. Terima kasih buat Vikaris Zakari Luik (GMIT Siloam Oelomin) walaupun badan kurang sehat tpi bersemangat dalam membantu di dapur. Terima kasih yang tulus buat para abdi Tuhan ini yang rela hati memberi diri hati dan tenaga untuk menyediakan makanan dan minuman yang hangat sepanjang dua hari kegiatan. Semoga jerih lelah mereka diberkati dengan limpah oleh Tuhan dalam keluarga dan rumah tangganya juga dalam pelayanan di jemaat masing-masing. Semua abdi Tuhan yang begitu bersemangat dan luar biasa sampai kembali ke habitat pelayanan masing dengan hati, pikiran yang baru dan segar dan sedingin hawa Mollo yang begitu menggigit sampai tulang. Hawa dingin Fatunausus berhasil ditaklukan oleh para pendeta dengan mandi pagi dengan airnya yang segar walau sedingin es. Ini menjadi satu pertanda bahwa dalam Tuhan tidak ada perkara yang tidak dapat kami lakukan karena ada Tuhan yang selalu menolong dan menyediakan apa yang kita perlukan. Semoga Tuhan Yesus terus menganugrahkan hati yang damai penuh cinta kasih yang tulus di antara kita dalam menjaga keutuhan persekutuan pelayanan sampai pada akhirnya.
Terlepas dari semua itu orang bilang tidak ada gading yang tak retak, tidak ada yg berjalan mulus seindah harapan kita karena itu. Maaf sekiranya ada salah kata dan laku di antara kita agar hati selalu ada rasa syukur dan damai sejahtra dari Bapa Sorgawi. Kiranya kebenaran, keadilan dan kasih selalu menjadi landasan yang kokoh kuat dalam memelihara persekutuan pelayan kita kepada Tuhan Yesus, Pemilik dan Kepala Gereja. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Penulis: Pdt. Akriana Y. Kalle-Tallomanfe, S.Th (GMIT Siloam Oelomin)
Editor: Pdt. yft hb