PUSH: PRAY UNTIL SOMETHING HAPPENS

Nitneo, gmitklasiskupangbarat.or.id –Setiap tahun Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) merayakan Hari Doa Pemuda GMIT tanggal 10 September. Untuk tahun 2022 Hari Doa Pemuda GMIT dilaksanakan di GMIT Jemaat Bet’el Nitneo, Klasis Kupang Barat tanggal 17 September. Pengurus Pemuda GMIT bersama dengan Pemuda GMIT Klasis Kupang Barat bersama berdoa dan beribadah. Ibadah diikuti di dalam rumah ibadah GMIT Bet’el Nitneo dan disiarkan secara langsung lewat Youtube GMIT Klasis Kupang Barat dan Facebook Pemuda Sinode GMIT.

Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Doddy Octavianus, S.Th dari Lukas 11:5-13 sesuai dengan tema hari doa Pemuda GMIT “PUSH: Pray Until Something Happens” (Teruslah berdoa sampai sesuatu terjadi). Dalam khotbahnya Pdt. Doddy menyampaikan: Pertama, mengapa berdoa. Jika Allah sudah tahu segala sesuatu, sudah mengetahui semuanya maka doa dapat menjadi sesuatu yang sia-sia. Jika Allah sudah menetapkan, maka doa dapat menjadi sia-sia. Mari belajar dari Yesus yang berdoa: “Ya Bapa-Ku jikalau Engkau mau ambillah cawan ini dari padaku, tetapi bukanlah kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu yang terjadi” (Lukas 22:42). Teruslah berdoa. Kedua, berdoa yang gigih (sungguh-sungguh). Kita dapat membayangkan seperti tawar menawar antara Allah dan Abraham tentang Sodom dan Gomora (Kejadian 18:16-33). Atau seperti yang dilakukan oleh seorang janda dalam perumpamaan tentang hakim yang tak benar (Lukas 18:1-8). Ketiga, berdoa itu sebuah penyerahan. Kalau kita benar-benar berserah kepada Tuhan, itulah yang disebut berdoa. Berdoa dalam kesadaran bahwa jawaban doa tidak sesuai waktu kita, tetapi waktu Tuhan. Berdoalah dalam ketidakberdayaan. Allah tumbuhkan kesabaran, kelemahlembutan, kesetiaan dan kontrol diri.

Lebih lanjut Pdt. Doddy menambahkan bahwa berdoa itu, bergulat atau bergumul dengan Allah. Allah akan tetap menjadi penjaga dan penjawab doa yang tidak terlelap. Terus ketuk pintu Allah. Jangan berhenti sampai sesuatu terjadi.

Setelah ibadah dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Pengurus pemuda GMIT diwakili oleh Jan Pieter Windy, SH, MH. Kegiatan Hari Doa Pemuda GMIT menjadi ajang untuk mengajak orang muda berdoa dan bergumul. Kegiatan ini dimulai setahun yang lalu di GMIT Jemaat Nazaret Oesapa timur, Klasis Kota Kupang Timur. Setiap hari kita berdoa dengan tiap pokok doa. Mari terus menjadi duta-duta doa. Ia berterima kasih kepada GMIT Jemaat Betel Nitneo dan Klasis Kupang Barat yang menjadi tuan dan nyonya rumah kegiatan tahun ini. Sementara itu Pdt. Apriani Menda-Kana Wadu, S.Si.Teol (KMJ GMIT Bet’el Nitneo) menyampaikan terima kasih dan syukur atas kepercayaan kepada Jemaat Bet’el Nitneo untuk menjadi tuan dan nyonya rumah kegiatan Hari Doa Pemuda GMIT tahun 2022. Segala persiapan dilakukan seperti yang dijalani. Ia memohon maaf atas segala kekurangan. Satu harapan tetap ada seperti tema “PUSH: Pray Until Something Happens” (Teruslah berdoa sampai sesuatu terjadi).

Pdt. Petrus Tameno, M.Th (Sekbid UPP Kaum Bapak dan Pemuda Sinode GMIT) dalam suara gembalanya memberikan apresiasi kepada pengurus pemuda GMIT yang “mulai tancap gas,” mulai melaksanakan kegiatan setelah pandemi Covid-19 dan Badai Seroja serta berbagai tantangan lainnya. Ia menghimbau agar para pemuda terus aktif dan mengambil bagian dalam kegiatan gereja, ritual ibadah, berdoa, berkumpul dan lain-lain. Jadilah pemuda yang terlibat: Pertama, bukan hanya terlibat dalam kegiatan, tetapi juga terlibat dalam pengetahuan. Mengerti yang terjadi dalam kegiatan gereja. Kedua, mengerti maksud Allah dalam proses yang terjadi dalam tiap ritual gereja dan pengetahuan. Ketiga, terus menjadi pemuda yang misioner dan ikut serta dalam karya keselamatan Allah. Keempat, terus membawa syalom Allah. Kelima, terus menjadi pemuda yang bermoral baik. Keenam, menjadi pemuda pelaku perubahan, pemuridan dan persekutuan. Diakhir suara suara gembala Pdt. Pet (sapaan akrab) menghimbau agar pemuda GMIT berdoa “nomor satu” tetapi perilaku baik jangan “nomor sepatu.” Berdoalah dalam aksi perimbangan.