PERADABAN 100 TAHUN DI BOLOK LEWAT PENDIDIKAN

Pdt. Mery L. Y. Lolimon (Ketua MS GMIT) menyampaikan suara gembala

“Peradaban 100 tahun lalu di Bolok masuk lewat pendidikan!” Demikian pernyataan Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. DR. Mery L. Y. Kolimon dalam suara gembala perayaan ulang tahun ke 100 Jemaat GMIT Elim Bolok pada 25 Mei 2022. Mengapa demikian, karena rupanya 100 tahun lalu pendidikan telah lebih dahulu masuk ke Bolok dan sekolah itu masih ada yaitu SD GMIT Bolok. 100 tahun lalu itu dimulai dari 1 Juni 1922 dengan dibukanya sekolah di Bolok. Dari sekolah inilah kemudian muncul persekutuan bergereja dan diberi nama Elim Bolok. “Maka merayakan 100 tahun Jemaat Elim Bolok, apa yang gereja telah dan akan lakukan bagi SD GMIT Bolok?” Tantang Pdt Mery. “Peradaban kita dimulai dari pendidikan. Bagaimana perhatian kita terhadap pendidikan? Kalau anak sekolah, tidak ada uang, tetapi kumpul keluarga, jual tanahpun jadi. Itu gengsi!”Lanjut Pdt. Mery. Merayakan 100 tahun Injil masuk di Bolok ini maka Pdt. Mery menitipkan 2 hal: Pertama, bertransformasi. Gereja berhadapan dengan beberapa generasi. Pelayanan gereja hendaknya memperhatikan kebutuhan tiap generasi. Kedua, isu suku. Kita berhadapan dengan tantangan kesukuan yang kental. Dalam Eklesiologi GMIT kita menyebut diri Familia Dei: keluarga Allah. Banyaknya suku di NTT menolong kita untuk merayakan keragaman. Itu diwujudkan dalam perayaan bulan budaya. “100 tahun telah dilewati, tatap lagi 100 tahun ke depan. Apa jadinya kita dan gereja? Serahkanlah dalam tangan Tuhan. Saling bahu membahulah dalam pelayanan dan saling menghormati” Imbau Pdt. Mery.

Gubernur NTT menyampaikan sambutan

“Saya ini produk gereja. Saya dilatih langsung oleh pendeta, tidak ada guru lain. Kami diajar oleh pendeta.” Demikian pernyataan gubernur NTT, Viktor  Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya. “Saya seperti sekarang karena sekolah dan gereja. Maka bersekolahlah dan aktifkan diri dalam pelayanan gereja” lanjutnya. Ia menyambut gembira kodefikasi sejarah gereja yang dilakukan di Elim Bolok. Ternyata ini semua dimulai dari sekolah. Ia menyampaikan saran kongkrit agar GMIT menempatkan pendeta sebagi guru di sekolah-sekolah GMIT. Ia ingin agar gereja serius mengurus anak-anak masa depan gereja dan NTT. Dengan demikian ia memastikan ke depan GMIT akan mempunyai kader-kader masa depan yang hebat.

Berkenaan dengan 100 tahun perjalanan Elim Bolok dan pembangunan gedung gereja yang baru, Gubernur NTT bertanya tentang adakah benda peninggalan gereja Elim Bolok yang berusia 100 tahun? Sesuatu yang berusia 100 tahun tentunya sangat berharga. Kita terlalu semangat membangun tetapi selalu meninggalkan bahkan menghancurkan sejarah kita. Karena itu, jika bangunan ini diruntuhkan harus ada tanda melalui tiang penyangga, fondasi, bebak atau bangku yang diberi narasi yang menunjukkan sejarah jemaat.

Prasasti pengresmian gedung GMIT Elim Bolok tahun 1996

Gubernur NTT melanjutkan dengan beberapa hal untuk membangun NTT. Ia menyebutkan tentang potensi perikanan. NTT ini propinsi kepulauan, karena itu kita harus mulai berpikir untuk melayani di laut, bukan hanya mengurus darat. Maka kita mulai kembangkan pakan untuk lobster. Ini didapat dari budidaya kerang. Juga budidaya ikan kerapu. Di darat dilakukan program tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Mari bekerjasama dalam visi yang sama. Gereja dapat bekerjasama untuk program ini dengan mendata tanah-tanah yang bisa dipakai untuk ditanami jagung. Pupuk, benih, herbisida dan pestisida ditanggung melalui perbankan memakai KUR. Baginya TJPS itu program sesuai visi Yesus (Matius 25:35-40), termasuk di dalamnya orang lapar dan haus akan program pertanian, peternakan dan perikanan. Terakhir ia menyampaikan program pariwisata. Baginya pariwisata itu seperti seorang gadis yang belum bersolek. Begitu bersolek semua mata memandang dan bertanya: “sapa tu?” Di Bolok ini ada Gua Kristal. Tatalah area tempat itu sehingga orang senang datang. Belum ditata saja orang sudah datang.

Jemaat GMIT Elim Bolok telah mengukir sejarah sebagai jemaat di Klasis Kupang Barat yang merayakan usia ke 100 tahun. Suatu rentang waktu untuk menjadikan jemaat ini memberi dampak bagi pelayanan GMIT. Karena itu untuk mengurai sejarah jemaat ini telah dibentuk Tim Perumusan sejarah gereja yang telah bekerja untuk mengurai perjalanan jemaat ini selama 100 tahun. Di hari bersejarah 100 tahun GMIT Elim Bolok diluncurkanlah Buku Sejarah Jemaat Elim Bolok.

Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, Ketua MS GMIT dan Wakil Bupati Kupang meletakkan batu pertama pembangunan gereja baru

Menandai momen 100 tahun perjalanan Jemaat GMIT Elim Bolok, maka dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja yang baru. Peletakaan batu pertama ini dilakukan oleh Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, Ketua Majelis Sinode GMIT dan Wakil Bupati Kupang.

Pdt. Doddy Octavianus sementara memimpin kebaktian

Perayaan syukur 100 tahun GMIT Elim Bolok, Peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja yang baru dan peluncuran buku sejarah gereja ini dilakukan dalam ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Doddy Octavianus, S.Th (KMK Kupang Barat). Ia kembali mengingatkan tentang kasih persaudaraan yang telah dijalani selama 100 tahun perjalanan GMIT Elim Bolok (Ibrani 13:1, 2). Dalam perayaan ini dilakukan pemberian diakonia bagi 100 orang penerima dan diakonia khusus bagi 2 orang tenaga honorer di SD GMIT Bolok.f

 

Oenaek, 26 Mei 2022

Laporan Pdt. yft hb

One comment

  1. Saran pak Gubernur benar. Sudah lama dunia pendidikan GMIT menunggu aksi GMIT secara nyata di sekolah -sekolah GMIT. Jika saran itu dapat diwujudkan, niscaya pamor sekolah GMIT akan naik dan mulai berjaya. Semoga SS Sabu akan menghasilkan produk hukum seperti itu.

Leave a Reply