PENDETA MELAYANI DI MANAPUN IA DIUTUS DAN DIPERHADAPKAN

(kiri-kanan) Pdt. Dessy Kay dan Pdt. Loriana Sirenden (doc. Kubaline)

Atonifui,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Mencermati panca pelayanan GMIT yakni penatalayanan atau oikonomia maka seorang pendeta atau ketua majelis jemaat akan melayani di manapun dia diutus dan diperhadapkan.”

Pernyataan ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt Sekretaris Daerah Marthen Rahakbauw pada ibadah pengutusan Pdt. Loriana Sirenden, S.Th, perhadapan Pdt. Dessy Arisandy Kay, S.Th dan serah terima Ketua Majelis Jemaat  (KMJ) GMIT Ora Et Labora Atonifui, Minggu (16/2/2025). Ia melanjutkan bahwa hal ini terjadi karena setiap anggota GMIT berkewajiban untuk mewujudkan tanggungjawabnya secara aktif dalam persekutuan, kesaksian, pelayanan kasih, ibadah dan penatalayanan. Penatalayanan ketika dipahami secara benar maka akan menyediakan sebuah model yang unik, untuk hidup kreatif. Penatalayanan adalah kunci untuk menafsirkan dan mengintegrasikan berbagai dimensi kehidupan yang menyeluruh. Penatalayanan adalah tanggung jawab manusia di hadapan Allah untuk hidup dalam kehendak Allah.

Ia melanjutkan, gereja merupakan sebuah komunitas pelayanan untuk tujuan utama Allah dalam melanjutkan karya penyelamatan umat manusia di dunia. Gereja menjadi tempat yang istimewa dalam segala hal. Keterlibatan gereja akan semakin mempermudah usaha dan upaya pemerintah dalam semua program pembangunan sehingga peluang kemajuan dan kesuksesan program yang dilaksanakan semakin besar dan nyata. “Tanpa masyarakat, tanpa warga jemaat kami pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa, termasuk dengan para pelayan Tuhan,” ujarnya.

Ia berharap agar ada keterlibatan gereja seperti yang dibutuhkan pemerintah dengan kapasitasnya mengoptimalkan penguatan pada spiritualitas jemaat, yang juga adalah masyarakat. Gereja dan para pendeta menjadi mitra pemerintah dalam pelaksanaan tugas untuk mengatasi berbagai permasalahan pada semua sektor di Kabupaten Kupang.

Ia mencermati peristiwa serah terima ketua majelis jemaat yang lama kepada yang baru, menunjukkan adanya proses penyegaran dan kaderisasi kepemimpinan dalam gereja. Sebagai seorang pemimpin gereja yang bekerja dalam kebun anggur Tuhan, perlu disadari secara sungguh bahwa jabatan merupakan anugerah dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh Tuhan dalam rangka melayani umat manusia.

Ibadah pengutusan, perhadapan dan serah terima KMJ Ora Et Labora Atonifui dihadiri oleh Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT Pdt. Zimrat M. S. Karmany, M.Th, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy S. Octavianus, S.Th, Ketua Majelis Klasis Fatule’u Barat Pdt. Viktor Toto, S.Th, para pendeta Klasis Kupang Barat, Kepala Desa Oelomin, Kepala Desa Tunfe’u, Kepala Desa Oemasi, anggota Jemaat GMIT Haumeni Nisum, anggota Jemaat GMIT Siloam Oelomin, anggota Jemaat GMIT Ora Et Labora Atonifui dan undangan lainnya.

Pdt. Loriana Sirenden, S.Th dimutasikan dari Jemaat Ora Et Labora Atonifui ke Jemaat Siloam Oelomin Klasis Kupang Barat. Sementara Pdt. Dessy Kay sebelumnya melayani di Jemaat Haumeni Nisum.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *