MEMBACA ALKITAB ITU MENYENANGKAN

Kakak Niko (kedua dari kiri) bersama Camat Kupang Barat, Kades Kuanheun dan para pelayan GMIT Klasis Kupang Barat (dok. Kubaline)

Kuanheun, gmitklasiskupangbarat.or.id. –“Ide awal kegiatan bible camp ini muncul dalam evaluasi pelayanan tahun 2021. Kita mau buat apa untuk tahun 2022? Akhirnya kami bersepakat untuk membuat bible camp.” Ujar kakak Nikolas Laidat, Ketua Pengurus Pelayanan Anak dan Remaja (PAR) GMIT Klasis Kupang Barat mengawali percakapan kami. PAR Klasis Kupang Barat sudah pernah melakukan kegiatan yang sama. Oleh karena itu, pengurus ingin mengulanginya lagi. Tetapi pelaksanaannya dibagi berdasarkan pembagian rayon di klasis. Tidak dilakukan bersama di satu tempat. Kemudian diputuskan dalam Persidangan Majelis Klasis untuk agar dibagi menjadi dua kelompok (sesi). Sesi satu gabungan rayon 1, 2 dan 3 sementara sesi 2 mempertemukan rayon 4 dan 5. Kelompok 1 dilaksanakan di GMIT Faut’uf Tapak dan kelompok 2 bertempat di Jemaat Lahairoi Kuanheun.

Kakak Niko (panggilan akrab) melanjutkan bahwa setelah pandemi Covid-19 hampir berakhir, kami mau anak-anak dan pelayan PAR dipertemukan dalam kegiatan bersama. Bermain bersama dan menunjukkan bakat dan kemampuan, terutama dalam pendalaman Alkitab. Pertemuan itu bukan sekedar rekreasi tapi ada kegiatan yang membangun spiritualitas, memberi pengetahuan dan mendorong anak-anak menunjukkan minat dan bakatnya. “Kami mau anak-anak kembali menjadikan Alkitab sebagai bagian hidupnya untuk menemukan kehendak Allah.” Harap kakak Niko.

Kakak Niko yang turut melayani sebagai pengajar di GMIT Imanuel Oenesu melanjutkan bahwa dalam bible camp terdapat 3 kegiatan perlombaan yaitu Cerdas Cermat Alkitab, bercerita (story telling) dan dramatisasi. Tiga kegiatan ini diharapkan menjadi cara untuk anak-anak memahami Alkitab dan firman Tuhan di dalamnya. Baginya “Membaca Alkitab itu menyenangkan.” Oleh karena itu dampaknya bukan hanya untuk lomba dalam bible camp tetapi menjadi sarana yang dapat menolong anak-anak membaca Alkitab, memahami isinya dan dapat juga menjadi model pembelajaran dalam sekolah minggu. Anak-anak juga diharapkan dapat terlibat dan menjadi generasi penerus bagi gereja.

“Kegiatan sesi pertama telah selesai dengan baik. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Terima kasih untuk panitia di Faut’uf Tapak, majelis klasis melalui UPP PAR yang terus mendukung kami, jemaat-jemaat rayon 4 dan semua yang yang terlibat di sana.” Ujar Pak Niko yang sehari-hari bertugas sebagai guru di SMA Negeri 1 Kupang Barat. Harapan yang sama, kegiatan di GMIT Lahairoi Kuanheun dapat berjalan lancar dan sukses.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

Leave a Reply