Jakarta,gmitklasiskupangbarat.or.id, –Trauma adalah kisah tentang “luka yang menjerit” yang hendak menuturkan pada kita kebenaran atau realitas melalui kata, bahasa yang tak (atau belum) tersedia. Selain itu trauma adalah “penderitaan yang tersisa,” “penderitaan yang tak kunjung pergi.”
Hal ini disampaikan oleh Pdt. Indah Sriulina, M.Th, MA di hadapan para pelayan GMIT Klasis Kupang Barat yang sedang mengadakan perkuliahan tematik di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (S.FT) Jakarta, Selasa (16/9/2025). Tema perkuliahan yang disampaikan yaitu Teologi Trauma. Para pelayan GMIT Klasis Kupang Barat mengadakan studi banding di STFT Jakarta pada 16 dan 17 September 2025. Selain itu mengadakan kunjungan di berbagai tempat di Jakarta dan Bandung sejak 16-21 September 2025.

Lebih lanjut Pdt. Indah mengatakan trauma tidak saja terjadi pada seseorang atau pribadi tertentu, tetapi dapat terjadi secara komunal (kelompok) karena kekerasan komunal, bencana sosial, bencana alam. Trauma kemudian menyebabkan perubahan fungsi pada otak manusia. Akibatnya manusia kehilangan kemampuan untuk beradaptasi.
Ia menambahkan bahwa luka yang ditimbulkan mengakibatkan trauma menjadi suatu peristiwa yang tak tertahankan dan tidak bisa ditoleransi; mendadak dan tak pernah diharapkan. Karena itu, pemulihan trauma dengan cara yang baik dan relevan, akan memberikan pengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Ia mengingatkan hal yang penting dalam pemulihan trauma yaitu mengingat ingatan traumatis tanpa membuat kita menderita. Maka salah satu cara memulihkan trauma adalah dengan ratapan.
Meratap sebagai bagian dari spiritual chatarsis (pemurnian atau pembersihan). Ketika proses pemulihan terasa sangat sukar, ratapan adalah keputusasaan yang menolak untuk menyerah. Ketika ketidakadilan terjadi, ratapan adalah protes yang akan bertahan lama. Ketika penghinaan terjadi, ratapan adalah kehormatan diri yang berseru kepada Allah yang tersembunyi. Ratapan bukan berarti menolak penderitaan, melainkan merengkuh penderitaan itu.
Ia mengingatkan untuk terus bergerak, tertarik mendengarkan secara utuh dan menjadi teman yang setia.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb