Oelomin,gmitklasiskupangbarat.or.id- Seminggu sudah kami kehilangan kekasih dalam pelayanan GMIT, khususnya di Klasis Kupang Barat. Di tanggal 6 Februari 2022 sebuah berita mengejutkan terpampang di layar WhatsApp Grup Klasis Kupang Barat. Pdt. Akriana Talomanafe berkabar bagi kami: “Telah meninggal dunia abdi Tuhan bpk Pdt. Emeritus A. B. Holbala di rumah sakit Boromeus hari ini jam 18.06 wita.” Sebuah kabar yang mengagetkan semua orang yang pernah mengenal dan melayani bersama Opa Bala. Sakit apa? Padahal katong… Krmana ko bisa tiba2? Tadi katong masih gereja sama2, katong masih batogor, katong….. Dan berbagai pernyataan tentang kehilangan dan tak percaya.
Kabar duka menyebar dengan cepat melalui berbagai media. Rumah duka dipenuhi pelayat. Ucapan duka terbaca dan terdengar di mana-mana. GMIT, tempat almarhum melayani sampai akhir hayat dipenuhi dengan duka mendalam.
Pdt. (Emr) Agustinus Bisinglisi Holbala dikenal sebagai sosok penuh kerendahan hati. Pribadi yang tenang dan sederhana. Penuh kharisma dan wibawa. Tiap kata yang keluar dari mulutnya memberi sukacita dan menolong dalam kebuntuan. Tamatan sekolah Teologi Tarus ini menunjukkan kepribadian itu sejak melayani di GMIT Kota Kupang, Oelomin dan Naioni. Selama 34 tahun 9 bulan ia bergumul dalam jabatan pelayanan dan organisasi. Sejak tahun 2009, ia mengakhiri jabatan organisasi, tetapi tanggung jawab kependetaan terus melekat pada dirinya sampai akhir hayat. Ia tetap aktif melayani, terutama di GMIT Jemaat Siloam Oelomin bahkan di Klasis Kupang Barat. Tercatat pada periode kemajelisan 2016-2020 almarhum menjadi Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawasan Pelayanan Klasis (BP3K) Kupang Barat. Sampai menghembuskan nafas terakhir, ia menjadi Wakil Ketua Majelis Jemaat GMIT Siloam Oelomin. Bersama Kaum Bapak GMIT Siloam Oelomin, mereka mempersembahkan pujian bersama di ibadah pada Minggu, 6 Februari 2022. Sebuah pujian yang dinyanyikan lagi kaum bapak di hari penguburan. Pujian yang akan terus dinyanyikan dalam tangis tak tertahankan. Kenanganmu abadi.
Pdt. (emr) Agustinus Bisinglisi Holbala dilahirkan di Semau pada 9 Oktober 1949. Dan karena pendidikan dan pelayanan, ia meninggalkan pulau terdekat dengan Kupang itu. Kehidupan pelayanannya sebagian besar dihabiskan di Oelomin. Menjalani kehidupan bersama sang kekasih hati Dorenci H. Puas (almh) yang belum genap setahun meninggal dunia. Tiga buah hati mewarnai kehidupan keluarga ini: Ronald Holbala, Martati Holbala dan Doddy Holbala. Kehidupan di masa lanjut usia diwarnai dalam gelak tawa kebahagiaan bersama anak, menantu dan cucu. Bahkan rumah di Oelomin menjadi tempat persinggahan bagi para sahabat dari gereja, pemerintahan dan keluarga yang betah berbagi cerita, pengalaman dan mencari jalan pemecahan persoalan.
Pada Selasa, 8 Februari 2022 perkumpulan besar bertemu di Oelomin. Rumah duka dan gedung GMIT Silaom Oelomin dibanjiri umat, dibanjiri air mata dan derai hujan. Itu saatnya melepas sang abdi. Saatnya menyentuh jasad bapak, opa, saudara, rekan sepelayanan yang terakhir sambil mengingat jasa yang tak berkesudahan.
Ibadah penguburan di gedung kebaktian GMIT Jemaat Siloam Oelomin dilayani oleh Pdt Oriana Nenometa sebagai pengkhotbah, Pdt. Akriana Talomanafe sebagai liturgos 1 dan Pdt. Dessy Kay menjadi liturgos 2. Firman Tuhan disampaikan dari Ibrani 13:7,8 Kenanglah para pemimpin dengan: ingatlah, perhatikanlah, contohlah dan meletakkan semua dalam Yesus yg tidak berubah. Pdt. Gayus Polin Wakil Ketua MS GMIT menyampaikan kabar turut berbelasungkawa dari segenap warga GMIT dan para pemimpin GMIT di lingkup sinode, klasis dan jemaat. Berbagai media menampung ungkapan itu. Pdt. Gayus kembali mengingatkan tentang sosok Pdt. Agustinus yang sederhana dan rendah hati. Tidak suka meremehkan orang lain. Kepentingan Tuhan dan gereja-Nya selalu ia utamakan.
Ungkapan duka juga disampaikan oleh pemerintah melalui Camat Nekamese. Terasa sungguh pemerintah kehilangan tokoh dalam kehidupan kemasyarakatan. Banyak perhatian diberi oleh almarhum bagi kemajuan kecamatan Nekamese, khususnya di Desa Oelomin. Keluarga melalui Maksi Buifena menyatakan ungkapan terima kasih atas segala yang didapat oleh keluarga berkenaan dengan peristiwa duka ini. Tangan terulur, kaki bergerak dan menopang. Kata berhikmat menghibur dan hati menunjukkan empati. Air mata menetes karena kehilangan sekaligus mencintai.
Teruslah berada dalam kekuatan penghiburan dari Tuhan. Sang hamba telah berjalan sampai batas, telah berlayar sampai pulau. Sang hamba telah berjejak panjang meninggalkan sejarah yang tak akan berulang. Sang hamba telah mengukir keindahan tentang dirinya yang akan bercerita dalam memori tiap pribadi yang pernah mengenalnya.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
(Dikutip dari tulisan status facebook Yefta Henderonikus Bani tanggal 14 Februari 2022 dengan editan seperlunya)
Editor: Pdt. yft hb