Kuanheun,gmitklasiskupangbarat.or.id,-“Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah Juruselamatku.” Demikian kutipan ayat Alkitab dari Lukas 1:46,47 yang disebutkan oleh Pdt. Maria Se’u-Dimu, S.Th, M.Pd mengawali sambutan dalam Ibadah Bulan Budaya, Pengutusan, Perhadapan dan Serah Terima Pelayan GMIT Jemaat Lahairoi Kuanheun, Minggu (12/5/2024). Ini awal dari nyanyian pujian Maria ibu Yesus. Sementara bagi Maria Se’u-Dimu ini nyanyian untuk menggambarkan rasa hati atas kebersamaan selama empat tahun dua bulan melayani di GMIT Lahairoi Kuanheun. Tangisan bahagia menjadi gambaran selama berbicara untuk menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf.
Dalam ibadah ini diperhadapkan Pdt. Netty Suryani Fanggidae-Dubu, S.Si.Teol, M.Si untuk menggantikan Pdt. Maria yang dimutasikan ke Jemaat GMIT Filadelfia Oematnunu. Sebelumnya Pdt. Netty melayani di Jemaat GMIT Horeb Oebatu. Pdt. Netty akan melayani selama tahun 2024-2028. Ia akanditemani oleh suami Dr. Roland Fanggidae dan anak-anak: Cece, Petra dan Kairos.
Selama melayani di GMIT Lahairoi Kuanheun, Pdt. Maria juga menjalankan tugas organisasi sebagai ketua majelis jemaat (KMJ). Berdasarkan surat keputusan Majelis Sinode GMIT nomor 81/SK/MS-GMIT/G/2024 tanggal 15 Januari 2024, maka jabatan KMJ selanjutnya diserahkan kepada Pdt. Aneke Bestianti Namah-Ina, S.Si (Teol). Sebelumnya Pdt. Aneke menjabat sebagai wakil ketua majelis jemaat.
Sewaktu menerima memori pelayanan, Pdt. Aneke mengatakan: “Sebagaimana Tuhan memimpin mama Pendeta Maria selama empat tahun dua bulan. Dalam tahun-tahun itu saya juga ada bersama mama, selama sepuluh bulan dua belas hari. Waktu yang sangat singkat tetapi saya merasakan dan saya belajar bagaimana menjadi seorang rekan pelayan yang melayani bersama-sama. Mama Maria adalah pendeta pertama yang menjadi rekan sepelayanan dalam satu jemaat. Dan yang pertama pasti tidak akan terlupakan. Dan apa yang mama rasakan dalam pelayanan kiranya juga dirasakan juga oleh saya dan Mama pdt. Netty dan juga semua majelis jemaat di Lahairoi Kuanheun. Semuanya untuk kemuliaan Tuhan.”
Dalam suara gembala, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th menyampaikan bahwa GMIT itu adalah gereja milik bersama. “Tidak ada pendeta sentris,” ujarnya. Karena itu pergantian pendeta adalah hal yang biasa. Gereja dan pelayanan berjemaat terus berjalan.
Ia melanjutkan bahwa peristiwa pengutusan dan perhadapan ini melibatkan para para perempuan. Sebagaimana Hana dalam 1 Samuel 1 yang berdoa, doa seorang perempuan adalah doa untuk mengeluarkan semua yang ia rasakan. Semua dibawa dalam doa bahkan dengan ucapan yang tak terkatakan. Doa para pelayan perempuan telah terjawab, danakanterus berdoa bagi pelayanan gereja Tuhan. Mulailah melayani tanpa berpikir macam-macam. Berdoalah. Tuhan melengkapi untuk melayani jemaat-Nya.
Ibadah dipimpin oleh Pdt. Tonis Nalle, S.Th Ketua UPP Personil MS GMIT bersama para pelayanan rayon 3 Klasis Kupang Barat. Hadir dalam ibadah ini Camat Kupang Barat Yusak Ulin, S.Sos, Anggota DPRD Kabupaten Kupang Yosep Lede, S.H, Kepala Desa Kuanheun, anggota jemaat dan tamu undangan lainnya.
GMIT Klasis Kupang Baratbagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: pdt. yft hb