JEMAAT SEBAGAI LABORATORIUM BERTEOLOGI

Para mahasiswa pendidikan lapangan (doc. Pdt. Doddy O)

Batakte,gmitklasiskupangbarat.or.id, – “Jemaat-jemaat memang sebagai laboratorium di mana mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu yg sudah diperoleh di kampus sekaligus belajar dari jemaat tempat ia menjalani masa praktek. Demikian pernyataan Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th ketika dihubungi berkenaan dengan kehadiran mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang di GMIT Klasis Kupang Barat. Ia menambahkan bahwa GMIT Klasis Kupang Barat terus dipercaya setiap tahun untuk menerima mahasiswa pendidikan lapangan. GMIT Klasis Kupang Barat, khususnya jemaat-jemaat penerima mahasiswa bersyukur menjadi bagian dalam proses belajar mahasiswa. Timbul kesadaran bahwa dalam pendidikan lapangan ini merupakan proses sekaligus tugas untuk mempersiapakan para calon pendeta.

Sesuai informasi yang didapatkan media ini melalui Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, para mahasiswa yang melakukan pendidikan lapangan di GMIT Klasis Kupang Barat sebanyak delapan orang. Mereka akan melaksanakan pendidikan lapangan Studi Kerja Lapangan (SKL) untuk mahasiswa semester enam dan Collegium Pastorale (CP) untuk semester delapan. Waktu pelaksanaan yaitu terhitung sejak 11 Juni sampai dengan 23 Juli 2023. Semua peserta pendidikan lapangan telah diterima di kantor Klasis Kupang Barat pada 9 Juni 2023. Setelah penerimaan, masing-masing mahasiswa dijemput menuju ke jemaat tempat berpraktek. Waktu perkenalan  dan memulai masa pendidikan lapangan terjadi pada ibadah minggu tanggal 11 Juni 2023.

Para mahasiswa pendidikan lapangan di GMIT Klasis Kupang Barat yaitu Sayang F.C. Henukh (CP) di Jemaat Horeb Oebatu, Petrus K. Duka (CP) di Jemaat Faut’uf Tapak, Fiana L. M. Blegur (CP) di Jemaat Lopo Maus, Vinesia B. W. Tenis (CP) di Jemaat Yegar Sahaduta Oenaek, Yonatan Adipapa Tepa (SKL) di Jemaat Imanuel Tubutuan Boneana, Alinda Linome (SKL) di Jemaat Betel Oeana, Janarti Elshabet Lakusaba (SKL) di Jemaat  Tritunggal Pasneno dan Maria Tamu Inya (SKL) di Jemaat Haumeni Nisum.

Dalam panduan pendidikan lapangan SKL dan CP tercatat bahwa SKL merupakan kegiatan memperkenalkan medan layan kepada mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa semester VI (enam) dan dilaksanakan selama enam minggu di jemaat-jemaat yang telah ditentukan bersama Fakultas Teologi. Fokus dari SKL adalah pengenalan medan layan baik karakteristik jemaat secara sosial, budaya, politis dan ekonomi maupun karakteristik pelayan dalam jemaat. Selain itu, melalui SKL mahasiswa juga melakukan observasi lapangan tentang masyarakat dalam konteksnya masing-masing. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pengenalan yang komprehensif terhadap jemaat di lokasi tertentu. Sementara dalam CP semua pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan beserta pengalaman selama Studi Kerja Lapangan dipadukan dalam konteks pelayanan nyata. Di bawah bimbingan mentor, mahasiswa mengadakan observasi dan penelitian guna mengenal jemaat dan lingkungannya sebaik-baiknya, serta mempraktekan semua jenis pelayanan kecuali pelayanan sakramen. Mahasiswa juga mempelajari administrasi jemaat, organisasi dan manajemen serta pemberlakuan disiplin gereja.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.

 

Laporan: Pdt. yft hb

Leave a Reply