Oebelo,gmitklasiskupangbarat.or.id, -Sebanyak 129 orang vikaris GMIT diutus untuk menjalani masa vikariat di 46 klasis. Mereka diutus dalam ibadah pengutusan yang berlangsung di Jemaat GMIT Emaus Oebelo Minggu (1/12/2024). Mereka terhitung menjalani masa vikariat sejak tanggal 1 Desember 2024 sampai dengan 31 Mei 2026.
Sebelum pelaksanaan ibadah pengutusan dilakukan pembekalan sejak tanggal 29 November – 1 Desember 2024. Materi selama pembekalan yaitu Penulisan Sejarah Gereja oleh Pdt. Fransisco Jacob, Penugasan Penyusunan Data Base Jemaat Berbasis Teknologi Digital oleh Ketua BP4S Pdt. Yulian Widodo, Kesehatan Jiwa (Mengenal dan Mengelola Kekuatan dan Kelemahan Diri Dalam Pelayanan) oleh dr. Dickson Legoh, SpKj, Informasi Badan Pendidikan Sinode GMIT oleh Ketua Badan Pendidikan Pdt. Norman Nenohai, Metode Studi Kasus oleh Pdt.Daibel Tlonaen, Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh Dalam Pelayanan oleh dr. Elsye Thene, Spriritualitas Seorang Pelayan oleh Pdt. Hengky Abineno, Homilitika oleh Langham, Kebijakan Perlindungan Sesama (Save Guarding Policy) oleh Pdt. Hendriana Takalogo Ketua Badan Keadilan dan Perdamaian Sinode GMIT, Peraturan Vikariat oleh Pdt. Jacob E. Niap dan Sharing Mentor/Comentor, Koordinator Mentor dan Vikaris.
Menurut Sekbid Administrasi UPP Personil MS GMIT Pdt. Jehezkiel Pinat berharap bahwa pembekalan selama tiga hari ini menjadi bekal bagi para vikaris sebelum mereka diperhadapan di jemaat dalam memulai pelayanan. Sementara untuk penempatan vikaris dilakukan melalui lotre. Tiap vikaris mengambil lotre bertuliskan nama klasis. Penempatan di tiap jemaat dilakukan atas pertimbangan majelis klasis.
Lebih lanjut pendeta yang arab disapa Jezphy ini menyampaikan bahwa yang ditempatkan 129 orang, tetapi masih ada yang akan ditangguhkan karena masalah kesehatan dan ada pula yang masih menunggu keputusan Majelis Sinode dalam persidangan tahun pelayanan 2025.
Sementara itu Pdt. Jacob E. Niap Sekbid Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan UPP Personil MS GMIT menyampaikan bahwa pembekalan sampai pengutusan merupakan salah satu bagian dari seleksi penerimaan vikaris GMIT tahun 2024. Seleksi dimulai dari bulan Agustus. Seleksi meliputi admisnistrsi, tertulis, kesehatan, psikotes dan wawancara. Dari hasil seleksi tersaring 129 orang dari 131 yang melamar. “Mereka terhitung menjadi vikaris GMIT sejak pengutusan dalam ibadah (1/12/2024),”ujar pendeta yang akrab disapa Pdt. Yapi. Selanjutnya para vikaris mengambil surat tugas (2/12/2024) untuk penempatan dan berkomunikasi dengan koordinator mentor (ketua MK) agar mengatur perjalanan ke jemaat masing-masing. Diharapkan tanggal 8 Desember 2024 para vikaris telah diperhadapkan di jemaat dalam ibadah minggu adven kedua.
Ibadah pengutusan dipimpin olehPdt. Yulita Lero, S.Th (liturgos) dan pelayan firman Pdt. Zimrat Karmani, M.Th Wakil Sekretaris MS GMIT. Firman Tuhan disampaikan berdasarkan Lukas 24:13-27. Pdt. Adi (sapaan akrab) menekan dalam khotbahnya menyoroti tentang percakapan atau penyampaian para pengkhotbah. Bahwa seringkali para pengkhotbah pandai berkhotbah untuk jemaat tetapi tidak untuk diri sendiri. Maka percakapan dalam kehidupan atau lebih khusus selama pembekalan vikaris dapat menjadi waktu untuk menambah pengetahun dan teologi. Menolong untuk dapat mengalami perjumpaan intim dengan Sang Pengutus sehingga pergi ke jemaat sebagai murid yang hidup erat dengan Tuhan. Bercakaplah bersama seperti dalam perjalanan menuju ke Emaus.
Dalam suara gembala Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah Pdt. Alfred Waang Sir mengingatkan bahwa khotbah dan pembekalan yang didapatkan telah mengingatkan tentang tugas dan tanggung jawab vikaris. Bukan hanya karena ini panggilan Tuhan, tetapi juga memberi diri untuk melayani Tuhan. “Tarek lot itu sebenarnya juga merupakan cara Tuhan untuk memproses atau membentuk diri kita menjadi seorang hamba Tuhan,” ujar pendeta yang pernah melayani di Jemaat Betania Ba’a Rote. Karena itu milikilah hati seperti hati Yesus yang penuh kerendahan, ketaatan, kesetiaan dan penuh dengan cinta kasih. Nikmatilah tugas sebagai seorang vikaris, jalani dengan sukacita. Karena di tempat di mana ditempatkan, di situ pasti ada Tuhan. Dalam kesulitan kita percaya bahwa ketekunan dalam doa, setia membaca firman Tuhan, membuka diri untuk terus belajar menata diri, pasti kita akan berhasil. Tuhan pasti memimpin sampai 31 Mei 2026.
Lebih lanjut ia mengutarakan terima kasih untuk orang tua dan keluarga. “Jika kita percaya bahwa anak-anak ini dipersembahankan kepada Tuhan, maka jangan pernah kuatir jika mereka ditempatkan di mana saja.” tuturnya. Tidak perlu protes dan mempertanyakan. Berdoalah untuk mereka supaya kuat dan menjalani masa vikaris dengan baik.
GMIT: Rumah bersama keluarga Allah.f
Laporan: Pdt. yft hb