Batubao, gmitklasiskupangbarat.or.id – Satu tahun GMIT Jemaat Lidamanu Batubao menjadi jemaat mandiri. Sejak 10 Oktober 2021 GMIT Lidamanu Batubao dimandirikan dari Jemaat Bermata Jemaat Tesabela. Di saat yang sama dua mata jemaat menjadi jemaat mandiri yaitu Mata Jemaat GMIT Lidamanu Batubao dan Mata Jemaat Masa Meriba Tuamese.
Mensyukuri Hari Ulang Tahun (HUT) Pertama Jemaat GMIT Lidamanu Batubao melaksanakan Ibadah Syukur Pemandirian Jemaat pada Senin, 10 Oktober 2022. Ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Doddy Octavianus, S.Th Ketua Majelis Klasis Kupang Barat. Pdt. Doddy mendasarkan firman Tuhan dari Yohanes 17:20,21. Dalam perenungannya Pdt. Doddy menyoroti ancaman-ancaman yang akan mengganggu persekutuan dalam gereja yaitu Pertama gereja nampak seperti memakai make up. Terlihat bagus dalam polesan tetapi aslinya tidak. Kedua, gereja yang individual. Gereja adalah persekutuan bersama, bukan pribadi. Atau hanya untuk dirinya sendiri. Lebih lanjut Pdt Doddy menegaskan bahwa gereja, dalam hal ini persekutuan, hendaknya seperti rumah sendiri yang nyaman dan dipenuhi keramahan. Gereja hendaknya terbuka untuk mengundang yang lain untuk ada dalam persekutuan.
Dalam sambutannya, Camat Kupang Barat Yusak Ulin, S.Sos menyampaikan selamat atas setahun perjalanan pemandirian GMIT Lidamanu Batubao. Ia mengharapkan agar persekutuan dan kerukunan tetap terjaga di Batubao dan secara umum di Kecamatan Kupang Barat dalam relasi dengan gereja dan agama lain. Sementara itu, Pnt. Mateos M. K Wakil Ketua Majelis Jemaat Lidamanu Batubao menyampaikan dalam sekapur sirih tentang perjalanan gereja di Batubao. Gereja di Batubao mulai melaksanakan ibadah sejak tahun 1943. Sebelumnya jemaat beribadah di Oematnunu. Dalam perkembangan, gereja Batubao kemudian diberi nama “Lidamanu” (sayap pelindung) oleh Pdt. Yusuf Lani. Ia mengakui bahwa sejarah jemaat belum tercatat dengan baik sehingga perlu untuk ditelusuri dan ditulis.
Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th menyampaikan suara gembala. Ia menyambung apa yang telah disampaikan dalam perenungan firman Tuhan dan nama ‘Lidamanu.’ “Lidamanu berarti induk ayam yang melindungi anak ayam dengan sayapnya. Ketika terlindungi dan merasa aman dan nyaman, malas bergerak. Bahaya merasa nyaman dalam gereja adalah malas bergerak.” Di akhir suara gembala, Pdt. Doddy mengharapkan agar sejarah jemaat dapat ditulis dengan mewawancarai orang-orang tua yang masih hidup dan menyelidiki berbagai dokumen yang masih tersimpan.
Pada bagian lain, Pdt Maryanti Soli Umbu Zogara, S.Th menyampaikan terima kasih atas kehadiran para tamu dan segenap anggota jemaat. Ia bersyukur atas satu tahun pemandirian Jemaat Lidamanu Batobao, sekaligus satu tahun ia melayani di tempat ini. Ia mengharapkan dukungan atas seluruh kegiatan jemaat dan terus mempererat persekutuan dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan; Pdt. yft hb