GEREJA TANGGUH BENCANA: TANGGAP! TANGKAS! TANGGUH!

Peserta dan pemateri (doc. Kubaline)

Oenesu,gmitklasiskupangbarat.or.id, Gereja tangguh bencana: Tanggap! Tangkas! Tangguh! Slogan ini menjadi pelecut semangat gereja dalam menghadapi bencana. Kesiapsiagaan menjadi bagian penting sebab ketika bencana datang segala sumber daya habis. Yang bisa dilakukan hanya mengurangi resiko bencana.

Dengan semangat dalam slogan di atas, Badan Pengurangan Resiko Bencana Sinode (BPRBS) GMIT menyelengggarakan kegiatan Sosialisasi Tanggap Bencana bagi Klasis Kupang Barat, Senin (25/11/2024) di GMIT jemaat Imanuel Oenesu. Menurut Ketua BPRBS Pdt. Agustina Amtaran kegiatan ini merupakan tidak lanjut dari kegiatan gereja tangguh bencana untuk klasis-klasis di Kupang Daratan dan Semau (Kota Kupang dan Kabupaten Kupang). Kupang Barat kemudian membuat rencana tindak lanjut dengan dilakukan kegiatan ini untuk memperkuat klasis dan jemaat-jemaat untuk segera membentuk tim atau badan pengurangan resiko bencana. “Tadi kelompok ambil bencana kekeringan sehingga aksi-aksi pra dan saat bencana kekeringan dapat dimasukkan dalam keputusan persidangan. Bencana lain juga dapat di ekspolorasi lebih lanjut.” ujar Pdt. Adi (sapaan akrab)

Ia berpesan agar dalam melakukan PRB dan kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu membangun jejaring seluas-luasnya, karena ketika bencana terjadi semua sumber daya terkuras habis. Jejaring dapat dibangun secara eksternal dan memperkuat dalam lingkup pelayanan di GMIT (jemaat, klasis, sinode).

Pada bagian awal Kegiatan Sosialisasi Tanggap Bencana menghadirkan Elfrid V. Saneh dari Circle of Imagine Society (CIS) Timor yang membawakan materi Konsep Dasar Bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkanoleh faktor alam dan atau faktor non alam dan faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana dapat dibagi menjadi bencana geologi, hidro meteorologi, biologi, teknologi, lingkungan dan sosial. Kesiapsiagaan menghadapi bencana dilakukan dengan memperhatikan kapasitas dan kerentanan.

(ki-ka) Pdt. Doddy Octavianus, Pdt. Ekawati Lily, Pdt. Agustina Amtaran, Elfrid Saneh (doc. Kubaline)

Sementara itu Sekretaris BPRBS GMIT Pdt. Ekawati W. Lily menyampaikan materi Inklusi (Memperkuat Refleksi Teologis Sebagai Dasar Pijak Dalam Memperkuat Kerja-Kerja Kebencanaan). Ia meminta peserta untuk berefleksi dari Lukas 10:25-30 dan Markus 2:13-17. Disimpulkan bahwa berhadapan dengan bencana pada prinsipnya semua orang harus ditolong dan kelompok yang paling rentan mesti menjadi prioritas. Belajar dari cara Yesus yang mengajarkanuntuk mengsihi sesama tanpa memandang sekat dan perbedaan. kasih yang adil dalam kerja-kerja kebencanaan akan menolong sehingga melihat kelompok rentan tidak dengan sebelah mata, disepelekan, diabaikan dan disikriminasi atau bahkan dilupakan dan dihindari. Mereka dilihat sebagai sesama yang sederajat di hadapan Tuhan dalamgambar dan rupa-Nya. Cara Allah melihat seseorang, harus dipakai sebagai cara orang itu melihat orang lain. “Gereja Tangguh Bencana yang inklusi (menyeluruh): Tidak boleh ada yang ditinggalkan!” tutur Pdt. Eka.

Pada bagian akhir Pdt. Agustina Amtaran memaparkan materi Kajian Resiko Bencana khususnya rumah ibadah yang tangguh bencana. Pada bagian ini Pdt. Adi menyiapkan para peserta untuk memetakan resiko bencana yang dapat terjadi di Kupang Barat.  Dengan identifikasi bencana yang dilakukan dapat masukkan kesiapsiagaan menghadapai bencana di jemaat masing-masing sebagai kegiatan dalam program pelayanan jemaat maupun klasis.

Dalam suara gembala Ketua Majelis Klasis menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Tanggap bencana kiranya menjadi gerakan bersama sehingga dapat mengurangi resiko. Kecamatan kupang Barat dan Nekamese yang menjadi lingkup pelayanan Klasis Kupang Barat memiliki resiko bencana seperti tanah longsor, banjir, kekeringan dan angin kencang. diharapakan agar lingkup jemaat dan klasis membentuk BPRB dalam kerja bersama dengan sinode maupun jejaring lainnya.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *