Kupang, gmitklasiskupangbarat.or.id. –Kabar duka memenuhi beranda media sosial. Seorang pelayan Gereja Masehi Injili Di Timor (GMIT) telah berpulang ke rumah Bapa. Pdt. Gustaf Adolof Anin, S.Th menghembuskan nafas terakhir di RSUD Prof. DR. W. Z. Johanes Kupang pada 21 Agustus 2022. Perjuangan panjang untuk sembuh dari sakit telah berakhir. Kesembuhan abadi dalam Tuhan kini ia jalani. Pdt. Gustaf meninggalkan istri Febby Radja dan anak terkasih Lita Anin.
Jemaat GMIT Bone 2, Klasis Kupang Barat adalah jemaat terakhir tempat Pdt. Gustaf melayani. Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt Doddy S. Octavianus, S.Th yang dihubungi media ini menyatakan duka mendalam atas peristiwa duka yang terjadi. Pdt. Doddy menyampaikan kesannya tentang Pdt. Gustaf: “Bapa Gustaf Pdt yang punya semangat melayani tinggi. Meski fisik lemah dia tetap melayani. Beberapa kali dia paksa pimpin kebaktian meski habis khotbah dilanjutkan oleh penatua.”
Berikut ini saya kutipkan dua tulisan di beranda facebook Yefta Henderonikus Bani tentang Pdt. Gustaf, dengan beberapa perubahan.
SAYA TIDAK SIAP BAHAN BICARA (ditulis pada 13 Juli 2021)
GMIT Jemaat Bone II menerima lagi pendeta. Ini pendeta kedua sejak pemekaran tahun 2016. Pdt Gustaf Adolof Anin, S.Th menjadi pendeta pertama dan dilanjutkan oleh Pdt Yudixon Longgo, S.Th Jemaat Bone 2 terdiri dr 2 mata jemaat yaitu Getsemani Banbiu dan Elim Oebali.
Hari ini bertempat di GMIT Elim Oebali berlangsung kebaktian perhadapan dan serah terima KMJ Bone 2: Pdt Gustaf A. Anin, S.Th kepada Pdt. Yudixon Longgo, S.Th. Kebaktian ini dipimpin oleh Pdt Doddy Octavianus, S.Th (KMK Klasis Kupang Barat). Khotbah didasarkan dari 2 Korintus 12:9. Pdt Doddy menekankan keterbatasan manusia. Pendeta yg adalah manusia juga terbatas dan memiliki kelemahan. Tetapi kelemahan manusia itu tidak membuat berhenti berkarya dan memberi kontribusi bg pelayanan gereja. Tuhan tetap pakai. Justru dlm kelemahan kuasa Tuhan menjadi sempurna. Pdt. Gustaf telah memberi yang terbaik di tengah terpaan sakit yang mendera.
Dalam sambutan Pdt. Gustaf berkata: “Saya tidak siap bahan bicara. Tetapi krn sudah ada di sini maka saya akan bicara.” Ia berbicara ttg medan jalan yg sulit tetapi di saat yg sama ia mendapat sokongan dari rekan sepelayanan. Bagi Pdt. Gustaf, kita bangun bersama: salah ditegur, lemah dikuatkan, dalam kebingungan cari jalan bersama. Terima kasih banyak. Saya punya cita-cita dan motivasi tapi saya jatuh sakit. Saya mohon maaf. Kita tetap bersahabat dalam Tuhan. Kita tetap sebagai keluarga. Dua mata jemaat yg berbeda karakter: bersatulah dan bersekutulah.
Pdt. Yudi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas proses mutasi ini. Ia berharap penerimaan ini akan berkelanjutan dalam seluruh pelayanan. Pdt. Yudi datang bersama istri dan 4 orang anak. Anak sulung tidak bisa hadir karena mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di tingkat SMA. Sebelum melayani di Klasis Kupang Barat, Pdt. Yudi melayani di Klasis Rote Barat Laut, Klasis Amatun Utara, Klasis Rote Timur dan Klasis Amfoang Utara.
Bapak Saul Tlonaen yang mewakili jemaat mengharapkan masa cuti ini menjadi masa pemulihan bagi kesehatan Pdt. Gustaf. Pdt. Gustaf tetap menjadi bagian dari keluarga di Bone 2. Tuhan tetap menolong Pdt. Gustaf sekeluarga. Selamat datang bagi Pdt. Yudi. Ini kami. Tuhan terus berkti kita di GMIT Bone 2.
“Yg istimewa itu waktu. Waktu itu ciptakan pengalaman. Pengalaman ada di saat mengenang. Kenangan itu memberi tawa dan air mata.” Itu sepenggal puisi yg disampaikan Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy S. Octavianus, S.Th ketika menyampaikan sambutan. Semua merupakan pengalaman dan kenangan yang membentuk seseorang dalam putaran waktu. Tetaplah menjadi sahabat bagi pendeta. Pendeta itu akan ada dalam 2 ikatan: tugas dan kekeluargaan. Jalanilah. Pdt. Doddy juga menyampaikan salam dan doa dari para pendeta Klasis Kupang Barat bagi kesembuhan Pdt. Gustaf.
Serah terima ini berlangsung karena Pdt. Gustaf dalam keadaan sakit dan membutuhkan waktu untuk pengobatan dan istirahat. Pdt. Gustaf mendapat cuti sejak tanggl 9 Juli 2021. Ia akan terus berkomunikasi dgn Majelis Sinode GMIT untuk proses pemulihan dan bila telah sembuh dpt kembali ditempatkan untuk melayani. Doa kami dalam nama Yesus kiranya kesembuhan dan pemulihan terjadi bagi Pdt. Gustaf.
JAUH BERBEDA (ditulis pada 14 Juli 2021)
Kami bersama di Lole, Lobalain dari tahun 2011-2016. Pdt Gustaf Anin ditempatkan di GMIT Lole Utara (Ebenhaezer Oeteas, Lundaloe Soka, Betlehem Souktuanan). Pdt Gustaf ditempatkan bersama Pdt Yuliana Famani di jemaat Lole Utara yg dimekarkan. Pdt Yuli di Lole Tengah (Masaneda Noanadale, Efrata Dakek, Elim Helebeik). Ke-6 mata jemaat ini saya jejaki selama masa vikariat bersama Pdt Marthelda Wilakore-Taopan.
Pdt Gustaf kurang lebih 5 tahun berada di Lole Utara dgn fisik tegap dan berbadan besar. Saya sering singgah ke Oeteas untuk bercerita atau kami bertemu dgn Pdt Yuli di pastori Noandale. Merenda hari menjalani waktu sambil menata bersama apa yg harus kami kerjakan untuk Lole.
07 Juli 2016 Pdt Gustaf menikah di GMIT Jemaat Imanuel Oepura. Kami bergembira atas proses sukacita ini. Tetapi tak sempat hadir di Kupang. Kemudian Pdt Gustaf membawa sang kekasih hati, ibu Feby Radja menjumpai kami di Oeteas. Kami bertemu tepat di hari Pdt. Gustaf serah terima pelayanan Jemaat Lole Utara. Pdt Gustaf berpindah menuju Jemaat GMIT Bone 2, Klasis Kupang Barat. Pdt Golda Marlesa Elgavia Sooai melanjutkan pelayanan di Jemaat GMIT Lole Utara.
Sesekali berbagi kabar di beranda facebook. Tetapi terkejut ketika melihat postingan Pdt. Fina Kudji Lede. Pdt Gustaf berada di ruang isolasi karena sakit yang parah. Ia sakit diabetes dan TBC. Badan yang tegap besar itu, kini ringgih dan kurus. Bahkan salah mengenalinya. Saya bagikan informasi ini kepada teman-teman pendeta di Klasis Lobalain dan jemaat yang pernah ia layani. Doa dihaturkan dan pemberian dipersembahkan dengan satu harapan: sembuh dan pulih!
Ketika saya pindah ke GMIT Klasis Kupang Barat. Kami bertemu lagi. Pertama bertemu di Persidangan Majelis Klasis Perubahan tahun pelayanan 2020. Saya benar-benar tidak lagi mengenalnya. Ia begitu berubah secara fisik. Tuhan… Mengapa seperti ini rekanku? Ia tetap melayani dalam segala keterbatasan karena sakit. Istri dan sang anak terus menyemangati. Istri bertugas sebagai guru di Kota Kupang, sehingga Pdt. Gustaf sering bolak balik Kupang-Bone. Ia harus sering kontrol ke rumah sakit. Perjalanan yang sulit untuk seseorang yg sakit.
Dalam berbagai pertimbangan, akhirnya Pdt. Gustaf menjalani cuti pelayanan dari jemaat untuk merawat diri. Pdt. Yudixon Longgo menggantikan di GMIT Jemaat Bone 2. Sakit ini harus dikalahkan. Tubuh ini harus kembali berisi dan tegap. Tubuh ini harus kembali kuat.
Asupan makanan harus dikontrol ketat. Obat-obatan dan bantuan tenaga medis berkompeten harus didapatkan. Tubuh kurus ini harus diistirahatkan untuk kembali ke bentuk ideal. Perawatan dan sentuhan kasih istri dan anak lebih didekatkan.
Semangat Papen Gustaf. Saya percaya Ibu Feby akan merawatmu penuh cinta kasih. Keceriaan anak Lita akan memotivasimu untuk pulih. Kita akan bertemu di akhir kisah. Dirimu akan menjadi kesaksian ttg mujizat Tuhan.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb