BANJIR MELANDA DAN MERUSAK AREA PERTANIAN DI PAKU

Banjir di Paku (doc. Pdt. Voni Adoe)

Batulesa,gmitklasiskupangbarat.or.id, -Curah hujan yang tinggi melanda wilayah Nusa Tenggara Timur. Cuaca ekstrim ini menyebabkan banjir di area pertanian Paku, Batulesa Desa Sumlili Kecamatan Kupang Barat sejak Senin (11/3/2024). Banjir yang melanda merusak tanaman pertanian, terutama bawang merah, jagung dan padi sehingga menyebabkan kerugian besar bagi para petani. Di samping itu, merusak sumber air minum sehingga menjadi kotor dan tercemar.

Bantuan sembako untuk korban banjir Paku (doc. Pdt. Faddy Pakh)

Rabu (13/3/2024) Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus S.Th, Pdt. Faddy Pakh, S.Th dan Pdt. Viktor Boru, S.Th mengunjungi anggota Jemaat GMIT Aku Ada Batulesa yang terdampak banjir di Paku. Kunjungan dilakukan dalam perjalanan panjang disertai hujan. Perjalanan yang biasanya lebih cepat melalui Batakte, Sumlili dan Batulesa, harus berputar lebih jauh melewati Kota Kupang (Sikumana, Belo) lalu memasuki Kabupaten Kupang: Desa Oelomin, Tunfe’u, Oben, Oemasi, Usapi Sonbai, Taloitan dan Bone), karena kali (sungai) di Batulesa tidak bisa dilewati. Daerah Paku berada di perbatasan Kecamatan Kupang Barat dan Kecamatan Nekamese.

Pnt. Herson Amalo (doc. Pdt. Faddy Pakh)

Kunjungan KMK Kupang Barat dan rombongan disambut oleh Wakil Ketua Majelis Jemaat Aku Ada Batulesa Pnt. Herson Y. Amalo dan anggota jemaat. Rombongan tiba pada waktu malam setelah melalui perjalanan penuh kehati-hatian karena jalur jalan yang rusak dan rawan longsor di Kecamatan Nekamese. Rombongan membawa bantuan berupa beras, air mineral, mie instant dan roti.

Menurut informasi dari Sengkius Ngulik, penyebab banjir adalah meluapnya air dari kali kecil di wilayah Paku. Kali ini tersumbat oleh batang-batang kayu akibat penebangan liar. Akibatnya 57 kepala keluarga terdampak banjir. Delapan keluarga mengalami dampak terparah sehingga mengungsi ke Oebali Desa Bone.

Area pertanian Paku merupakan daerah lembah yang subur dan dikelilingi oleh gunung dan berujung di pantai selatan Pulau Timor. Daerah ini dilewati oleh aliran sungai yang lebar tanpa jembatan. Hasil pertanian terbesar di wilayah ini adalah bawang, jagung dan sayuran. Hasilnya dijual ke pasar di sekitar kota Kupang.

Jemaat GMIT Aku Ada Batulesa dilayani oleh Pdt. Vonika Dolwala-Adoe, S.Th. Tempat ibadah (gereja) jemaat terdapat di Batulesa. Bila akan beribadah di gereja, maka menyeberangi sungai. Pada musim penghujan, sungai tidak dapat dilalui karena tidak ada jembatan.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Kontributor: Pdt. Faddy Pakh

Editor: Pdt. yft hb

Leave a Reply