Kupang,gmitklasiskupangbarat.or.id, -Kegiatan Studi Banding Pendeta GMIT Klasis Kupang Barat di Yogyakarta telah berakhir. Kegiatan dilaksanakan sejak tanggal 16-22 September 2024. Selama kegiatan peserta mengikuti kuliah umum di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, memperdalam ilmu pertanian di Agroedukasi Caping Merapi Sleman, mengikuti kuliah umum dan sharing bersama mahasiswa teologi di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga yang tergabung alam Persekutuan MahasiswaTeologi asal GMIT (Permata GMIT) dan ditutup dengan perkunjungan dan ibadah bersama Jemaat GMIT Hosana Surabaya.
Berikut ini adalah bagian pertama dari kesan para pendeta yang mengikuti kegiatan:
- Pdt. Irene Ludji, Ph.D (Wakil Dekan Fakultas Teologi UKSW Salatiga)
Kehadiran 20 pendeta dari GMIT Klasis Kupang Barat bagaikan sumber air segar yang menyirami komunitas dosen dan mahasiswa asal GMIT di Fakultas Teologi UKSW. Perjumpaan yang ramah, saling menguatkan dan mengisi, memungkinkan pembelajaran dua arah yang efektif dan efisien. Fakultas Teologi UKSW sebagai anak dari Sinode GMIT menyambut dengan sukacita dan syukur pertemuan yang bermanfaat baik bagi civitas akademika. Di masa depan, Fakultas Teologi terbuka dan mengharapkan kunjungan lain dari GMIT dalam rangka mengeratkan relasi melalui pembelajaran kontekstual, kritis dan kreatif.
- Pdt. Nurdiana Lauwoe (Pelayan GMIT Oemathonis Noelsinas)
Bersyukur dapat mengikuti kuliah umum internasional yang menghadirkan David W. Boshart, Ph.D presiden Annabaptist Mennonite Biblical Seminary (AMBS) Amerika Serikat di UKDW. Materinya mengingatkan kita untuk tidak hanya bangga dari segi kuantitas, tapi juga kualitas. Oleh karena itu perlu kerja sama yang baik dan serius di tiga lingkup (jemaat, klasis, sinode) juga dengan mitra. Penguatan spiritual lewat ajaran-ajaran yang berjenjang (PART sampai Lansia). Kunjungan untuk mengetahui kondisi tiap jemaat, analisa dan pemberdayaan.
Pada materi kedua, penguatan spiritual secara intern melalui teologi komparatif dan teologi interkultural. Bukti pengakuan dan penerimaan terhadap agama dan denoninasi lain. GMIT perlu terlibat dalam berbagai kegiatan kebersamaan atau hari raya tiap agama/denominasi atau juga melalui wadah Forum Komunikasi Umat Beragama atau interdenominasi.
Ketika berada di Kebun Agroedukasi Caping Merapi kita diingatkan untuk merubah pola pertanian kimia ke organik. Kita tidak cukup hanya dengan sosialisasi dan pelatihan tapi perlu dibuktikan dengan membuat kebun contoh di tiap jemaat.
Di UKSW mempelajari diakonia kewirausahaan dengan pendataan potensi tiap jemaat, diikuti dengan penempatan pendeta juga vikaris sesuai ketrampilan atau hobi. Dengan demikian kehadiran tiap pelayan berdampak bagi jemaat. Ada doa, khotbah, pelatihan, pendampingan dan kewirausahaan.
Saya merasa berbahagia dapat bersua dengan Permata GMIT. Gereja hendaknya menjadikan keberadaan anak-anak GMIT yang kuliah di dalam jemaat atau luar daerah sebagai salah satu pokok doa tetap dalam ibadah minggu. Jadi tidak hanya mendoakan saat mau kuliah atau syukur wisuda.
- Pdt. Ema Tualaka (Pelayan GMIT Talitakumi Nitneo)
Pertama, puji Tuhan diberi kesempatan untuk menikmati momen ini. Awalnya tidak pernah dibayangkan akan ada di dua tempat yang cukup terkenal sebagai tamatan teologi, khususnya dua kampus (UKDW dan UKSW). Puji Tuhan diijinkan untuk menikmati perkuliahan dan kebersamaan di dua universitas.
Kedua, kota Jogja dengan keramahtamahan mereka. Di mana saja dan dalam situasi apa saja. Kota ini tenang dengan musik-musik yang diputar baik di bus atau yang didengar di jalan dan toko-toko terdengar teduh dan adem. Tidak terdengar keras seperti di sini (Kupang). Musik dapat menggambarkan karakter mereka yang lemah lembut dan sopan. Bagi saya, “lidah Timor” tidak cocok dengan lauk pauknya, tetapi bukan berarti tidak suka semua. Dan kita dapat berbelanja ole-ole atau pakaian dengan harga yang terjangkau.
Ketiga, bila berkuliah di UKDW paling tidak menguasai bahasa Inggris karena persaingan cukup ketat dan para dosen yang mengajar pasti banyak menggunakan bahasa Inggris. Kita mesti mempersiapkan anak-naka lebih tempo untuk dapat bersaing.
Keempat, bagi saya UKSW dapat menjamin keamanan para mahasiswa dengan menjamin kebutuhan dan fasilitas yang mereka butuhkan selama di kampus. Kita takut bila mengirim anak-anak keluar daerah, tetapi di UKSW mereka terjamin dan daerah yang aman. Bahkan dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat karena mahasiswa mendapatkan perhatian lebih dari para dosen. Terima kasih atas sambutan dari Permata GMIT di UKSW. Kita disambut meriah sejak dari pintu masuk. Di dalam ruang pertemuan telah penuh para mahasiswa yang duduk rapih, berpakaian adat daerah NTT, mengatur acara yang baik, menyanyikan Mars GMIT dan sharing. Ternyata mereka memberi makna tentang penyambutan seorang anak terhadap orang tuanya. Hal yang membuat terharu. Ini momen yang jarang terjadi bersama mereka yang jarang dikunjungi oleh warga atau pendeta GMIT dalam berbagai kegiatan.
Kelima, kita perlu bergumul bersama dengan GMIT Hosana Surabaya. Kiranya gereja terus menaruh perhatian, karena dalam segala keterbatasan mereka terus beribadah dan mempertahankan nama GMIT di kota besar. Itu bukan sesuatu yang gampang.
Keenam, kita ada dalam kebersamaan. Terima kasih atas kebersamaan untuk dapat menikmati segala sesuatu,walaupun kita di waktu senggang masing-masing mengatur jadwal sendiri. Para pendeta terlihat berekspresi tentang dirinya apa adanya, diri yang sesungguhnya. Di hadapan jemaat yang dilayani terlihat berbeda. Dalam kebersamaan para pendeta membutuhkan waktu untuk mengasingkan diri dan mengekspresikan segala sesuatu. Hendaknya berekreasi sambil mengambil waktu teduh bersama.
Ketujuh, terima kasih atas kerja keras panitia untuk mengatur segala sesuatu. Masih ada hal-hal yang perlu dibenahi bersama-sama.
- Pdt. Juliana Nalle (Pelayan GMIT Imanuel Oenesu)
Kesan saya untuk kegiatan studi banding Klasis Kupang Barat 16-22 September 2024 digambarkan dalam satu kata: pelangi. Pelangi dari kasih Tuhan. Seperti lagu “Pelangi-pelangi.” Tiap warna adalah gambaran kemurahan dan kebesaran Tuhan. Karena kuasa dalam penyertaan-Nya sehingga seluruh agenda Studi Banding Klasis Kupang Barat telah berjalan dengan baik. Saya berharap tidak hanya berdampak untuk kepentingan pelayanan di jemaat-jemaat dalam Klasis Kupang Barat tapi juga menjadi berkat lingkup atau wilayah yang lebih luas..
Terima kasih banyak untuk kerja keras panitia lebih khusus ketua panitia Pdt. Faddy Pakh dan Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt Doddy Octavianus yang mempunyai dedikasi yang kuat dan pengorbanan yang tidak sedikit. “Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, –menurut Injil yang ‘ku masyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman- bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” (Roma 16:25-27 TB)
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Editor: Pdt. yft hb