Sumlili,gmitklasiskupangbarat.or.id –“Serah terima hari ini seperti momen “nano-nano.” Ramai rasanya! Demikian pernyataan Wakil Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Deddy I. Mage, S.Th dalam acara serah terima Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GMIT Ebenhaezer Sumlili, Klasis Kupang Barat. Dalam acara serah terima KMJ ini dilaksanakan pengutusan Pdt. Ema Efrosina Marcy Bria-Tualaka, S.Th dan perhadapan Pdt. Johan Imanuel Kakiay, S.Si (Teol). Pdt. Ema dimutasikan ke Jemaat Talitakumi Nitneo, sementara Pdt. Johan dimutasikan dari Jemaat Bermata Jemaat Nilopon.
Wakil Ketua Majelis Klasis melanjutkan bahwa proses mutasi Pdt. Ema menguras energi dan emosi. Terlebih ketika melihat kebersamaan Majelis Jemaat dan Jemaat dengan Pdt. Ema selama ini. Kasih dan cinta begitu kental bagi Pdt. Ema. Kesabaran selama proses inilah yang kemudian membuahkan hasil.
Acara pengutusan Pdt. Ema Bria-Tualaka, S.Th, perhadapan Pdt. Johan Kakiay, S.Si (Teol) dan serah terima KMJ Ebenhaezer Sumlili berlangsung pada Minggu (27/11/2022). Acara ini diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Deddy Irawan Mage, S.Th Pelayan GMIT Kalvari Boneana, Klasis Kupang Barat. Dalam khotbah yang didasari dari firman Tuhan dalam Matius 24:37-44 Pdt. Deddy menekankan tentang masa adven sebagai masa mengingat. Ini masa mengingat masa lalu dan segala peristiwa di dalamnya. Masa adven juga menjadi masa mempersiapkan masa depan. Karena itu akan ada perubahan. Maka berjaga-jagalah dan siap sedia selama perubahan menantikan kedatangan Anak Manusia. Berkenaan dengan mutasi pelayanan di Ebenhaezer Sumlili, Pdt. Deddy menyampaikan bahwa perubahan terjadi ketika terjadi mutasi yaitu pendeta perempuan diganti pendeta laki-laki. Pdt. Johan dari jemaat yang suhu dingin ke jemaat yang bersuhu panas. Dari komunitas suku Timor ke suku Rote. Oleh karena itu dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Berkomitmenlah untuk hidup baru dalam perubahan-perubahan yang membuat untuk berjaga-jaga dan bersiap sedia.
Dalam sambutannya, Pdt. Ema mengakui bahwa sejak awal mendengar nama Sumlili dan orang Rote, ia pesimis. Tetapi semua itu berubah ketika ia berada di Ebenhaezer Sumlili sampai dua periode (8 tahun). Semua itu karena penerimaan dan kerjasama dari jemaat serta motivasi dari suami dan keluarga. “Saya menikmati tapak-tapak pelayanan saya dengan luar biasa di sini.” Ungkap Pdt. Ema.
Sementara itu, Pdt. Johan Kakiay mengungkapkan tentang kerjasama. Sebagai pendeta ia membutuhkan kerjasama dengan penatua, diaken, pengajar bahkan segenap anggota jemaat. Ia mengandaikan seperti sebuah ibadah di mana pendeta menyampaikan firman Tuhan, sementara penatua, diaken dan pengajar menjalankan bagian-bagian lain dalam prosesi ibadah. Jika tidak ada kerjasama maka ibadah tidak dapat berlangsung dengan baik.
Turut hadir dalam serah terima ini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Johanis J. Mase, S.Th. dalam sambutannya ia menyampaikan terima kasih atas kontribusi gereja dalam pembangunan di Kabupaten Kupang. Secara khusus ia memberi apresiasi untuk masyarakat Desa Sumlili yang telah melangsungkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara baik, aman dan tertib pada 7 November 2022. “Gereja sudah saatnya menata diri menjadi modern.” Tandas Johanis Mase, lulusan Fakultas Teologi UKAW Kupang. Maka gereja membuka jejaring dengan semua pihak, terutama pemerintah. “Jika ada sidang klasis, undang kami untuk hadir. Hasil sidang klasis itu bisa kita sinkronkan dengan program pemerintah. Kira-kira pas dengan dinas mana. Kita bantu intervensi keuangan.” Lanjut Johanis Mase yang juga Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kupang. Untuk saat ini ia bisa membantu untuk sumur bor.
Dalam penyampaian isi hati jemaat Pnt. Afrit Yanto Ngganggoek menyampaikan terima kasih atas kebersamaan Pdt. Ema dan Jemaat Ebenhaezer Sumlili sebagai mama selama 8 tahun. Satu hal yang membanggakan adalah dapat ditulisnya sejarah jemaat. Terima kasih yang tulus dari 83 kepala keluarga, 357 anggota jemaat dan 5 rayon.
Seluruh rangkaian acara diwarnai oleh hujan yang turun deras. Acara dihadiri oleh anggota Jemaat Ebenhaezer Sumlili, Jemaat Nilopon, Jemaat Talitakumi Nitneo, Jemaat Pohonitas (tempat pelayanan Pdt. Inggerid Then, istri Pdt Johan), pendeta GMIT rayon 4 Klasis Kupang Barat dan tamu undangan lainnya. Ibadah dijalani dengan 14 nyanyian dari solois, vocal grup dan paduan suara.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb
menulis sendirian sa? Kapan ada penulis lain yang bantu ko?
Masih menggumuli bp.f