Nitneo,gmitklasiskupangbarat.or.id, – “Kami bersama GMIT Elim Bolok selama 100 tahun. Itu dimulai dari leluhur kami. Ketika GMIT Elim Bolok berusia 100 tahun, kami memisahkan diri.” Demikian pernyataan Pnt. Bernadus Tosy dalam sambutannya mewakili Jemaat Talitakumi Nitneo pada Minggu (4/12/2022). Ia menyatakan bahwa sejak menyatakan diri untuk berpisah dari ELim Bolok, berbagai upaya dilakukan untuk menjadi resmi sebagi sebuah jemaat. Anggota jemaat kemudian mendirikan rumah ibadah semi permanen di tanah hibah dari keluarga Apaut kurang lebih 36 hari. Sejak tanggal 24 Juli 2022, telah berlangsung ibadah perdana. Waktu itu jemaat ini masih bernama Mata Jemaat Talitakumi Nitneo. Berbagi upaya kemudian dilakukan agar ditempatkan pendeta. Salah satunya adalah dengan membuat pastori (rumah pelayan) yang dikerjakan sejak tanggal 20 September -23 November 2022. Hari ini Mata Jemaat Talitakumi Nitneo telah menjadi jemaat mandiri dengan penempatan pendeta pertama. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan.
Minggu (4/12/2022) berlangsung acara pemandirian atau pendewasaan Mataj Jemaat Talitakumi Nitneo, peresmian pastori dan penempatan pendeta. Pelayan GMIT yang menjadi pendeta pertama Jemaat GMIT Talitakumi Nitneo yaitu Pdt. Ema Efrosina Marcy Bria-Tualaka, S.Th. Ia dimutasikan dari Jemaat Ebenhaezer Sumlili, Klasis Kupang Barat. Pdt. Ema akan menjadi Ketua Majelis Jemaat antar waktu periode pelayanan 2020-2023 dan melayani selama tahun 2022-2026. Berdasarkan surat keputusan Majelis Sinode GMIT, Mata Jemaat Talitakumi Nitneo telah menjadi jemaat mandiri sejak 5 Agustus 2022.
Acara diawali dengan penyambutan para pelayan ibadah, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, Camat Kupang Barat dan tamu undangan khusus. Selanjutnya dilakukan pembukaan selubung papan nama Jemaat Talitakumi Nitneo oleh Camat Kupang Barat. Acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita untuk meresmikan pastori oleh KMK Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus didampinggi oleh Camat Kupang Barat, Ketua Panitia pembangungan dan Pdt. Ema Bria-Tualaka. Kemudian ketua panitia menyerahkan kunci pastori kepada Wakil Ketua Majelis Jemaat Talitakumi Nitneo dan selanjutnya pintu pastori dibuka oleh Pdt. Ema Bria-Tualaka. Pastori siap ditempati oleh pendeta pertama bersama keluarga. “Pastori ini bukan hanya menjadi tempat tinggal, tetapi menjadi tempat pergumulan pelayan yang akan melayani Jemaat Talitakumi Nitneo.” Demikian pernyataan KMK Kupang Barat sebelum menggunting pita.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ibadah minggu adven kedua dan perhadapan Pdt. Ema E. M. Bria-Tualaka, S.Th. ibadah dipimpin bersama oleh delapan pelayan GMIT rayon 3 Klasis Kupang Barat. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Yunita E. Ratu Lobo-Abolla , M.Th dari GMIT Talenalain Manulai 1. Firman Tuhan didasarkan pada Mazmur 84:-8.
Dalam sambutannya Camat Kupang Barat Yusak Ulin, S.Sos menyampaikan proficiat untuk Jemaat Talitakumi Nitneo. Dalam waktu empat bulan sejak ibadah perdana, jemaat ini mengalami perkembangan yang hebat. Sudah ada rumah ibadah semi permanen dan pastori. Ia berharap jemaat ini tetap eksis seperti ini. Tetap dengan semangat mula-mula yang bersatu padu. “Jangan sampai beberapa tahun mendatang jemaat pecah.” Kata Camat Kupang Barat mengingatkan. Sebagai pemerintah tetap bergandengan tangan dengan gereja untuk membangun masyarakat dan jemaat.
Sementara itu Pdt. Ema E. M. Bria-Tualaka yang telah menjadi pendeta GMIT selama 14 tahun menyampaikan terima kasih atas sambutan Jemaat Talitakumi Nitneo. Ia berharap kerjasama dari segenap komponen pelayanan. “Kami hanya pindah sebelah jalan untuk tetap akrab dalam hubungan kebersamaan.” Urai Pdt. Ema untuk mengingatkan Jemaat Ebenhaezer Sumlili.
Dalam suara gembala, KMK Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th menyatakan dua hal. Pertama, Terima kasih kepada GMIT Jemaat Elim Bolok yang memberi kesempatan jemaat ini berkembang. Jemaat ini bisa berkembang selama empat bulan ini karena didikan Elim Bolok selama 100 tahun. Sewaktu ibadah perdana tanggal 24 Juli 2022 KMJ Elim Bolok menggunting pita untuk masuk ke gereja. Hari ini ibu KMJ bersama wakil KMJ hadir dan menjadi bagian dalam prosesi ibadah. Teruslah merawat kebersamaan agar sama-sama tetap eksis. Kedua, Mohon maaf kepada semua pihak karena proses pendirian dan pendewasaan jemaat ini tidak mudah. Ada hal-hal yang menyakitkan seperti proses persalinan. Ia terus berharap dengan pendewasaan jemaat ini maka keseluruhan proses pelayanan dan organisasi dapat ditata dan dikelola sesuai dengan tata gereja dan firman Tuhan.
Menurut informasi dari Pnt. Bernadus Tosy, jemaat ini didirikan dengan kepala keluarga sebanyak 71 kini menjadi 73. Jumlah jiwa diawali oleh 309 orang dan sekarang berjumlah 314 orang. Pasangan nikah 67 pasang dan sekarang sebanyak 69 pasang. Anggota sidi 216 orang dan sekarang menjadi 218 orang. Jemaat Talitakumi Nitneo siap dilayani oleh Pdt. Ema Efrosina Marcy Bria-Tualaka, S.Th bersama 25 orang penatua, diaken dan pengajar.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb