Oenesu, gmitklasiskupangbarat.or.id. –Jemaat GMIT Imanuel Oenesu telah selesai mengerjakan atap gedung gereja yang direnovasi. Hempasan badai seroja di tahun 2021 membuat kerusakan makin parah. Pasca Seroja pekerjaan perbaikan dimulai. Seluruh pekerjaan atap telah berakhir dan diselesaikan juga pemasangan kusen jendela.
Minggu, 10 Juli 2022 dilaksanakan ibadah syukur selesainya atap gedung gereja. Dalam ibadah ini juga dilakukan penggalangan dana untuk kelanjutan pembangunan. Upaya yang dilakukan adalah pelelangan hasil bumi (natura), pelelangan lagu dan penarikan kupon berhadiah dengan hadiah utama sepeda motor.
Ibadah syukur dilaksanakan di halaman gedung gereja dan disiarkan secara langsung melalui akun facebook Gmit Klasis Kupang Barat dan Gmit Imanuel Oenesu. Ibadah ini dilaksanakan dalam bentuk Kebaktian Penyegaran iman yang dipandu oleh Tim Paduan suara Jubelatio dari Jemaat GMIT Kota Baru Kupang. Pengkhotbah dalam KPI yaitu Pdt. Yandy Manobe, S.Th
Dalam khotbahnya yang didasarkan dari 2 Tesalonika 3:1-4, Pdt. Yandy menekankan tentang tipe orang yang berdoa dan bekerja. Pertama, kerja kuat doa lemah. Sibuk yang tidak wajar dan menjadi budak pekerjaan. Kedua, doa kuat kerja lemah. Berharap mujizat. Itu kehendak Tuhan. Tuhan mau kita melewati proses. Ora et labora artinya berdoa dan bekerja keras. Ketiga, kerja lemah doa lemah. Itu orang yang tidak ada lagi di dunia. Keempat, kerja kuat doa kuat. Mengetahui kapan bekerja dan kapan berhenti dan membiarkan Tuhan melakukan kehendak-Nya.
“Saya baptis di sini! Ini gereja tempat saya dibaptis,” ujar Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengawali sambutannya. Sebagai tangungjawab pada tempat ia dibaptis maka Bapak Gubernur menanggung seluruh biaya untuk pembuatan plafon gereja. Oleh karena itu ia berharap GMIT Jemaat Imanuel Oenesu serius membuat program untuk membangun manusia. Urus orang miskin. Berapa banyak orang yang “tidak bisa hidup” di gereja ini? Berapa banyak yang stunting? Program, intervensi dan upaya konkrit apa yang perlu dilakukan?
Ia mengutip pernyataan John Calvin yang menyatakan bahwa “gereja (membangun gedung) tidak boleh jadi pusat pelayanan tapi manusia (gereja/orang).” Membangun manusianya, kalau manusia sejahtera maka membangun gerejanya (gedung). Kalau yang dibangun manusianya maka output dari orang yang percaya Kristus adalah orang yang cerdas, berani dan peduli.
Lebih lanjut Gubernur NTT menambahkan, di NTT kita bertanggungjawab untuk memutuskan yang stunting, gizi buruk, kemiskinan, kebodohan. Bagaimana kalau satu orang pengikut Kristus (warga GMIT) menyumbang Rp. 350.000,- perbulan. Misalnya di GMIT itu ada 2800 gereja. Kita pilih satu gereja 100 orang untuk menyumbang masing-masing Rp. 350.000,-/bulan. Maka dalam setahun kita punya Rp. 800 milyar uang GMIT untuk menyekolahkan dan membangun orang miskin di kantong-kantong kemiskinan di NTT. Dalam 5 tahun kita bisa selesaikan masalah orang miskin di NTT.
Acara syukuran ini dihadiri oleh Muspida Propinsi NTT, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, Camat Kupang Barat, Kapolsek Kupang Barat, Direktur Bank TLM, Pimpinan Sekawan Motor, undangan khusus dari Jemaat Kota Baru, Ebenhaezer Oeba dan RSS Kampung Baru, tetamu undangan dan jemaat Imanuel Oenesu.
Undian dilakukan untuk berbagai hadiah yang dipersiapkan. Para pemenang beragam dari berbagai tempat. Penarikan undian dimeriahkan oleh penyanyi Jems Boling, Bozhan Kaboax, Nitas Project dan Komika Putra Boki dan Domis Boki. Hadiah utama ketiga satu unit kulkas didapatkan oleh Piero Ga dari Oeana. Hadiah utama kedua berupa 1 unit mesin cuci dimenangkan oleh Dolly Reinhard dari Liliba. Hadiah utama satu unit sepeda motor dapatkan oleh Tino Mali dari Jalan Jurusan Bolok.f
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb