PASTORI: HOUSE AND HOME

Pastori 2 GMIT Lahairoi Kuanheun (doc. Soni Namah)

Kuanheun,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Pastori adalah rumah bagi pastor atau pendeta. Rumah dalam pengertian bahasa inggris ada dua yaitu house yang artinya rumah (fisik) dan home yang berarti suatu keadaan atau kondisi, tempat di mana merasakan kenyamanan dan terikat secara emosional.” Demikian pernyataan Pdt. Deddy I. Mage, M.Th dalam ibadah syukur penabisan pastori 2 Jemaat GMIT Lahairoi Kuanheun, Kamis (7/9/2023)

Pdt. Deddy I. Mage, M.Th

Lebih lanjut pendeta yang menamatkan pendidikan strata dua dari UKAW Kupang ini menambahkan bahwa secara fisik anggota jemaat telah membawa dan memberi bagian bagi pembangunan fisik pastori. Rasa sukacita menjadi bagian hidup anggota jemaat karena Allah memampukan dalam tiap pemberian untuk pekerjaan pastori. Semua karena Allah.

Pendeta yang juga sebagai Wakil Ketua Majelis Klasis Kupang Barat ini mengharapkan bahwa bangunan fisik yang telah selesai kiranya menjadi home. Bukan hanya fisik yang nampak, tetapi karya Allah. Bukan perhatian pada fisik yang selesai, tetapi perhatian pada jemaat. Rumah ini adalah bentuk perhatian jemaat kepada hamba Tuhan. Perhatian bersama kepada orang. Rumah bukan membatasi interaksi tetapi sebagai tempat merasakan perhatian secara timbal balik. Penyampaian firman Tuhan oleh pelayan yang melayani di GMIT Kalvari Boneana di dasarkan pada Filipi 4:10-20.

“Saya memahami pastori dalam dua pengertian: Satu, rumah untuk pastor atau pendeta dan dua, rumah dinas atau pelayanan,” ujar Ketua Majelis Klasis Kupang Barat dalam suara gembala. Ia menyampaikan bahwa pastori ini adalah rumah jemaat sekaligus rumah pastor atau pendeta. Di pastori seorang pendeta membutuhkan ketenangan untuk mengumuli pelayanan. Pelayan mengeluarkan energi dan membutuhkan energi baru.  “Beta omong ais begini na bukan berarti sonde boleh datang lia pendeta di pastori,” gurau pendeta yang pernah melayani di GMIT Lahairoi Kuanheun.

(kiri ke kanan) KMK Kupang Barat (baju hitam), KMJ Lahairoi Kuanheun Pdt. Maria Se’u-Dimu, Waket MJ Lahairoi Kuanheun Pdt. Aneke Nmaah-Ina dan Ketua panitia pembangunan.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pastori menjadi tempat berbagi bersama keluarga dan jemaat. Pelayanan jemaat dan keluarga menjadi prioritas. Keduanya penting untuk bagi keberlangsung pelayanan dalam jemaat.

Sesuai informasi dalam laporan ketua panitia pembangunan Pnt. Semin R. Polin, S.PdK, pastori 2 GMIT Lahairoi Kuanheun dibangun dalam waktu kurang lebih lima bulan. Pembangunan pastori menghabiskan biaya sebesar Rp.229.974.000,-. Keseluruhan dana bersumber dari kas panitia pembangunan, sumbangan wajib dan sukarela anggota jemaat serta donatur dari luar jemaat.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: yft hb

Leave a Reply