KESAN PERJALANAN PELAYANAN KE AMFOANG SELATAN (Seri pertama Kisah Pertukaran pelayan GMIT Klasis Kupang Barat dan Klasis Amfoang Selatan)

Pelayan GMIT Klasis Kupang Barat dan Amfoang Selatan dengan latar Gunung Timau

Lelogama-Batakte, gmitklasiskupangbarat.or.id. –Hari Minggu, 21 Agustus 2022 terjadi pertukaran pelayanan para pelayan firman di GMIT Klasis Kupang Barat dan Klasis Amfoang Selatan. Pertukaran pelayanan ini sebagai bagian dari kegiatan bersama GMIT Teritori Kuda Semau (Kupang Daratan dan Semau). Untuk tahap pertama, pelayan GMIT Klasis Kupang Barat yang berkunjung ke Amfoang Selatan.

Perjalanan ke Amfoang Selatan dimulai dari Batakte. Semua berkumpul dan mulai menjejaki jalan panjang. Terbayang medan Amfoang yang indah dan sulit dari cerita, membaca maupun berbagai video yang tersebar di media sosial.

Perjalanan ke Amfoang Selatan dilakukan di pada Sabtu, 20 Agustus 2022. Rombongan terbagi atas dua tim. Tim pertama terdiri dari 12 orang menuju arah Camplong, Takari, Fatukanutu dan berakhir di Lelogama, ibukota Amfoang Selatan. Dari Lelogama semua berpisah menuju jemaat tempat pertukaran pelayanan. Sementara tim kedua yang terdiri dari 3 orang berpisah dengan rombongan pertama di Pertigaan Jalan Oelamasi. Perjalanan menuju Pariti, Sulamu, Barate dan mencapai Jembatan Termanu yang menjadi perbatasan Fatule’u dan Amfoang. Lalu berpisah menuju jemaat masing-masing. Semua bermalam di jemaat tempat pelayanan.

Pembagian jemaat tempat pertukaran pelayan yaitu: Pdt. Doddy Octavianus (KMK Kupang Barat) melayani di Jemaat Pniel 1 Lelogama, Pdt. Yuliana Asraka-Nalle, S.Th (Imanuel Oenesu) melayani di Jemaat Mizpa Oenenas, Pdt. Aneke Namah-Ina, S.Si.Teol (Oemathonis Nait) melayani di Jemaat Pniel 2 Lelogama, Pdt. Yunita Elisabeth Ratu Lobo- Abolla, M.Th (Talenalain Manulai 1) melayani di Jemaat Imanuel Oh’aem, Pdt. Nurdiana Mnir-Lauwoe, S.Th (Oemathonis Noelsinas) melayani di Jemaat Bonmuti, Pdt. Ester Simanjuntak-Riwu, S.Th (Imanuel Tuaanak) melayani di Jemaat Nenu, Pdt. Elviana Kaleka-Monas, S.Th (Galed Batubao) melayani di Jemaat Leloboko, Pdt. Yandri Masu-Nenabu, S.Th (Amanau Tablolong) melayani di Jemaat Overa Fatululat, Pdt. Isakh Liunome, S.Th (El Roi Batakte) melayani di Jemaat Betel Bimanus, Pdt. Maryanti Umbu Zogara (Lidamanu Batubao) melayani di Jemaat Binafun, Pdt. Wempi Rini, S.Th (Faut’uf Tapak) melayani di Jemaat Bitobe, Pdt. Semuel Kase, S.Th (Sebiji Sesawi Tuadale) melayani di Jemaat Fatumetan, Pdt. Sepriana Unbanu-Nomseo, S.Th (Hosana Oekona) melayani di Jemaat Mosu Barat, Pdt. Ema Bria-Tualaka, S.Th (Ebenhaezer Sumlili) melayani di Jemaat Raja Damai Taen dan Pdt. Yefta H. Bani, S.Th (Yegar Sahaduta Oenaek) melayani di Jemaat Ebenhaezer Mosu Nefeoneut.

 

Berikut ini adalah seri pertama cerita yang berkesan dari para pendeta.

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT (Pdt. Nurdiana Mnir-Lauwoe).

Perjalanan dimulai dari Noelsinas menuju Bonmuti. Saya ke sana bersama dengan rombongan kaum Bapak GMIT Oemathonis Noelsinas. Perjalanan pelayanan ini adalah perjalanan sengsara membawa nikmat. Bagi saya sengsaranya adalah perjalanan dari cabang Puskesmas Fatumonas sangat menantang: jalan yg berbatu, kelok-kelok, jalan mendaki, menurun yang curam, melewati beberapa jembatan kecil yg dipasang papan hanya pas dengan ukuran ban mobil dan wajib 1 orang turun untuk memberikan aba-aba (menurut cerita org setempat sengaja dibuat jembatan seperti itu utk menghalangi hewan masuk kampung). Tetapi kesengasaraan itu terbayar dengan nikmatnya yaitu pertama, mendapat saudara baru di Bonmuti, berbagi energi baru dgn teman pelayan. Kedua, menikmati pemandangan alam Amfoang yang sangat-sangat indah (ada padang savana, bukit/gunung batu) serasa memberi isyarat buanglah kepenatanmu, kelelahanmu, kepedihanmu sesaat dan hiruplah udara segar yg bebas polusi dan rasakanlah semangat baru yg disalurkan dari-Nya melalui alam ciptaan-Nya. Dan bagikanlah semangat itu.

 

BERDAYA DARI AMFOANG (Pdt. Elviana Kaleka-Monas)

Kopi Amfoang

Kami memulai perjalanan dari Kupang dengan cuaca yang panas, tetapi hati gembira karena hendak menuju Amfoang Selatan. Di pertengahan jalan kendaraan yang kami tumpangi pecah ban. Beristirahat untuk memperbaiki. Cuaca panas dan kondisi itu tidak mengurangi rasa bahagia untuk menuju Amfoang Selatan. Semakin mendekati Lelogama, ibu kota Kecamatan Amfoang Selatan, cuaca mulai perlahan-lahan berubah. Dari  panas menuju sejuk dan dingin lalu berakhir di dingin sekali. Kami bestie (sahabat) pelayanan Amfoang Selatan mulai berpisah satu demi satu setelah sampai di Kantor GMIT Klasis Amfoang Selatan. Masing-masing dijemput menuju titik pelayanan yang ditentukan.

Bersama presbiter Jemaat Ora Et Labora Leloboko

Saya menuju Jemaat Ora Et Labora Leloboko. Perjalanan dan medan ke Leloboko mengingatkan saya pada tempat pelayanan yang lalu GMIT Jemaat Talitakumi Sainoni,Klasis Mollo Timur. “Hot muhel” (peluk erat). Tetapi yang lebih menantang adalah mendaki yang sangat tinggi dan menurun yang sangat terjal dengan jalanan berbat ukali lepas (kerikil jalanan yang tak beraturan). Setelah menempuh satu jam perjalanan maka tibalah di tujuan yang ditentukan  yaitu GMIT Jemaat Ora Et Labora Leloboko. Jemaat ini berada di atas ketinggian kurang lebih 1000  kaki di atas permukaan laut (menurut infromasi Pdt. Yoan Nitbani, KMJ Leloboko). Gereja berada di puncak gunung yang tinggi dengan tampak depan  longsor yang hebat. Erosi itu meninggalkan satu meter menuju ke pastori dan lima meter menuju ke gedung gereja. Anggota jemaat bersama Pdt. Yoan mencegah erosi itu dengan tidak membersihkan lingkungan gereja. Semua tanaman yang besar dan yang kecil seperti rumput di biarkan tumbuh untuk bisa menahan erosi tersebut.

Jemaat ini memiliki kelompok pemberdayaan ekonomi jemaat. Mereka mengelola kopi, mulai dari menanam pohon sampai pada mengolah hasil. Nama kelompok itu “GMIT Alfa Omega Oel’elof”. Kelompok ini dibimbing oleh Bapak Adi (suami Pdt Yoan). Hasil pengolahan kopi sudah dikirim sampai ke Jogya. Tidak hanya itu saja tapi juga ada pemberdayaan pangan lokal seperti keripik ubi ungu, ubi kayu dan pisang. Saya disambut, diterima dan dijamu dengan baik. Jemaat yang hebat. Terima kasih untuk kebersamaan dan pelayanan bersama. Terima kasih buat Om Adam dan Om Saka yang sudah menjemput dan mengantar kembali ke kantor klasis.

 

AKHIRNYA AMFOANG DIKUNJUNGI (Pdt. Aneke Namah-Ina)

Berlatar Gunung Timau

Banyak tempat yang beta (saya) mau kunjungi. Salah satunya Amfoang. Dan akhirnya bisa terwujud juga. Jemaat Pniel 2 Lelogama adalah tempat yang beta layani saat pertukaran pelayan di Klasis Amfoang Selatan. Berlokasi persis di depan Kantor Klasis (di jalan utama), sehingga beta tidak merasakan kesulitan medan seperti teman-teman yang lain. Maaf. Ini bukan keinginan beta tapi telah diatur demikian.

Seandainya beta mengetahui dari awal kalau tempat beta melayani lokasinya tidak susah dijangkau, pasti beta membawa PS. Pemuda Oemathonis Nait untuk melayani bersama-sama. Ternyata itu juga yang diperkirakan oleh Pdt. Nonci Jumetan-Sette (Pelayan GMIT Jemaat Pniel 2 Lelogama). Karena belum pernah datang dan tidak ada bayangan sedikit pun tentang Amfoang dan tidak bertanya juga, akhirnya beta datang sendiri. Walaupun begitu, ada sambutan yang baik dan ramah dari pendeta bersama keluarga dan juga para Presbiter serta Jemaat.

Bersama MJ Pniel 2 Lelogama

Selesai pelayanan ibadah dan berpisah dari jemaat tempat melayani, kami berkumpul lagi di kantor Klasis Amfoang Selatan. Kami berkeliling sejenak untuk menikmati alam Amfoang yang sejuk dan indah. Pemandangan bukit yang masih hijau dan jalanan berkelok. Pemandangannya menakjubkan. Bisa menenangkan hati yg patah dan galau. Satu hal yang ada dalam pikiran beta sewaktu melihat pemandangan adalah mengapa kita harus berpisah jalur perjalanan dengan jarak yang sangat jauh? Coba Pdt. Yefta, Pdt. Ema dan Pdt. Sepriana bersama di sini barulah terasa lengkap. Sialnya, beta yang terbawa pikiran, tetapi mereka santai saja dengan jalur jalan dan pemandangan di Amfoang Barat Daya.

Kami melihat Observatorium Timau di kejauhan. Tidak boleh masuk dan mendekat. Tidak diperkenankan untuk mengambil gambar (foto) di sekitar lokasi.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

2 Comments

Leave a Reply