Kuanheun, gmitklasiskupangbarat.or.id. –Bible Camp Pelayanan Anak dan Remaja GMIT Rayon 4 dan 5 Klasis Kupang Barat telah selesai. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 3-5 Juli 2022. GMIT Jemaat Lahairoi Kuanheun menjadi tempat “tuan dan nyonya rumah.”
Selama kegiatan, anak-anak dari 18 tim peserta menginap di 18 rumah anggota Jemaat Laharoi Kuanheun yang telah disiapkan. Dua malam, tiga hari menikmati hangatnya kasih dari tuan dan nyonya rumah. Memang aktifitas bertemu hanya terjadi di malam dan pagi hari. Tetapi itu menjadi cerita yang membekas dalam diri.
Tim PAR Yegar Sahaduta Oenaek menginap di rumah keluarga Tari. Bapak Erasmus Tari, mama dan anak-anak menyambut dalam kehangatan. Mereka menyiapkan kamar terbaik dan segala fasilitas di rumah untuk digunakan. Kekerabatan terjalin. Bercerita bersama sambil menemukan hubungan perkenalan, entah melalui orang tua, saudara atau pekerjaan.
Kegiatan telah selesai, saatnya tim kembali pulang ke Oenaek. Tiga piala digondol dari tiga perlombaan. Juara 2 Cerdas Cermat Alkitab, Terbaik ketiga Story Telling dan Harapan 3 Dramatisasi. Terlihat Mama Tari sumringah menyambut tim yang pulang membawa piala dari gereja. Bangga atas keberhasilan anak-anak yang menginap di rumahnya.
Bapak Erasmus Tari yang baru kembali dari kantorpun ikut senang. Bapak Tari setiap hari melakukan perjalanan pulang pergi Kuanheun-Oelamasi (ibukota Kabupaten Kupang). Ia bekerja sebagai Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang.
Ketika diminta tanggapannya atas kegiatan bible camp, Bapak Tari mengatakan bahwa kegiatan ini membantu perkembangan iman anak. Di samping itu anak-anak dapat memiliki persatuan dalam klasis. Saat ditanya tentang kesediaan agar rumahnya jadi tempat penginapan peserta ia berujar: “Kegiatan dunia sa kami terima, apa lae ini kegiatan Tuhan, kegiatan gereja. Rumah kami selalu terbuka.” Bapak Tari yang pernah jadi anggota majelis Klasis Kupang Barat ini juga menambahkan bahwa ia mau terus ada kebersamaan dalam klasis melalui berbagai kegiatan. Persaudaraan kiranya terus terjalin. Ia siap menerima siapa saja yang datang dalam rumahnya. Baginya semua adalah keluarga.
Di akhir dari wawancara Bapak Tari mengharapkan agar anak-anak tetap bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih akan Yesus Kristus. “Anak-anak boleh pegang hape, tapi jangan lupa baca Alkitab! Jangan terpengaruh pergaulan buruk!” tegasnya.
GMIT Klasis Kupag Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb