Batakte,gmitklasiskupangbarat.or.id, –“Bapak GMIT Pilar Keluarga dan Pelayaan di Era Digital,” menjadi tema perayaan hari ulang tahun ke-7 Pengurus Kaum Bapak Sinode (PKBS) GMIT tahun 2024. Momen perayaan lingkup Klasis Kupang Barat dilaksanakan pada Senin (4/11/2024) di Jemaat El Roi Batakte. Perayaan dihadiri oleh Ketua PKBS GMIT Ferdi Foes, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, Ketua UPP Kaum Bapak Klasis Kupang Barat, Pengurus Kaum Bapak Klasis maupun Rayon dan perutusan dari tiap-tiap jemaat.
“Kaum bapak secara keberadaan telah ada sejak GMIT berdiri karena GMIT mengusung keluarga Allah. Dalam keluarga yang menjadi kepala adalah bapak. Bapak menjadi penopang, pelindung, yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan rumah. Mari kita koreksi dan refleksi, apakah kaum bapak dalam gereja sudah menjadi seperti itu atau belum.” Demikian pernyataan Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy S. Octavianus, S.Th dalam suara gembala. Ia menyampaikan terima kasih kepada bapak-bapak yang telah hadir. Tahun depan lakukan kegiatan di lingkup klasis, karena memang tahun 2024 lebih banyak melakukan penguatan kapasitas, dalam hal pembentukan pengurus. Keaktifan pelayanan lebih banyak terlihat di lingkup jemaat maupun rayon/teritori. diharapkan agar kaum bapak ke depan berkembang dengan karya-karya nyata yang akan diwujudkan.
Dalam sambutan Ketua Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT 2024-2027 Ferdi Foes menyampaikan: Pertama, misi PKBS adalah melayani gereja-gereja di pedalaman. Kedua, mengunjungi jemaat-jemaat yang ada di desa-desa. Ketiga, berupaya untuk belajar tentang tata gereja. Keempat, kaum bapak harus mampu mengumpulkan semua kategorial untuk bersama-sama memajukan gereja Tuhan. Kelima, mempersiapkan kader-kader yang militan. Keenam, sedang hangat-hangatnya politik (pilkada), kaum bapak menjadi pemicu perdamaian.
Perayaan diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Yudixon Longgo, S.Th Sekretaris Bidang Harta Milik Majelis Sinode GMIT periode 2024-2027. Firman Tuhan dari Efesus 5:25-33 didasarkan pada tema “Bapak GMIT: Pilar Keluarga dan Pelayaan di Era Digital.” Baginya ini menjadi momen berharga untuk mengingatkan kaum bapak tentang peran dan tanggung jawab dalam keluarga masing-masing maupun pelayanan di jemaat. Firman menjadikan dasar yang kuat untuk menjadi suami, bapak maupun pilar dalam keluarga dan jemaat. Bapak menjadi penopang, pelindung dan pengayom yang membuat keluarga kokoh di tengah berbagai tantangan zaman. Menjaga kesimbangan rumah tangga dan bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai moral dan kasih. Bapak menjadi contoh iman, integritas dan kerja keras. Menghadirkan kasih Kristus di tengah keluarga. Menciptakan atmosfer yang penuh kasih dan penerimaan.
Dalam pelayanan gereja kaum bapak adalah tulang punggung penopang pelayanan gereja. Memberikan waktu pikiran, tenaga untuk pelayanan. Gereja menjadi tempat perlindungan dan pengajaran, khususnya bagi kaum muda. Terlibat aktif dalam pelayanan yang menumbuhkan iman jemaat.
Tantangan di era digital: perkembagan internet, media sosial dan teknologi modern. Bijaklah dalam menggunakan. Perhatikan penggunaan gadget (gawai) bagi anak-anak. Penguruh buruk seperti konten yang tidak layak, gaya hidup yang materialistik dan hilangnya batasan waktu yang sehat karena terlalu banyak menggunakan gadget. Penggunaan gadget menyebabkan komunikasi langsung dalam keluarga menjadi berkurang atau terputus. Keluarga, khususnya kaum bapak perlu menyikapi untuk menyiapkan waktu khusus bertemu seperti makan malam bersama.
Dalam era digital, firman Tuhan dan pesan-pesan rohani dapat disebar dengan lebih luas melalui berbagai media. Kaum Bapak hendaknya menjadi teladan dalam menggunakan teknologi untuk hal-hal berbau positif.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb
