MUTASI PENDETA: GEREJA MENGATUR PERSEMBAHAN KELUARGA

(Kiri-kanan) Pdt. Dessy Kay dan Pdt. Loriana Sirenden (doc. Kubaline)

Atonifui,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Mutasi pendeta merupakan salah satu cara gereja mengatur persembahan yang diberikan keluarga,” Demikian suara gembala Pdt. Zimrat M. S. Karmany, M.Th Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT pada pengutusan Pdt. Loriana Sirenden, S.Th, Perhadapan Pdt. Dessy Arisandy Kay, S.Th dan serah terima Ketua Majelis Jemaat Ora Et Labora Atonifui Klasis Kupang Barat, Minggu (16/2/2025).  Proses mutasi adalah hal yang biasa. Allah menempatkan hamba-hamba-Nya melalui Gereja Masehi Injili di Timor, sehingga tiap jemaat melepaskan pelayannya untuk melanjutkan karya di jemaat lain. Menjadi pendeta merupakan persembahan keluarga dan gereja mengatur persembahan untuk karya-karya bersama. Tiap pendeta siap ditempatkan di mana saja.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa tiap pendeta, penatua, diaken dan pengajar dipanggil dan dipilih untuk melayani dengan sukarela tanpa dibayar. Pendeta dibayar karena ia karyawan GMIT. Jemaat membayar karena pendeta karyawan GMIT, ketua majelis jemaat. Pendeta itu sebuah persembahan. “Jadi SGP itu sentralisasi gaji pokok karyawan, bukan sentralisasi gaji pendeta,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa para pendeta bekerja dengan tulus hati. yang membuat batasalah itu karena organisatoris. Dalam mengatur saling berbeda pendapat untuk mencari kehendak Tuhan. Sebagai sebuah persembahan, para pendeta akan mempersembahkan yang terbaik, walaupun masih ada yang kurang. Pendeta terus mendoakan setiap anggota jemaatnya.

Ia mengharapkan bahwa semakin bertambah usia pelayanan grafik semakin naik, maka ego menurun, bukan sebaliknya. Ketika baru ditabis, grafik pelayanan lebih tinggi dari ego. Semakin lama semakin melayani, grafik pelayanan semakin menurun, grafik ego semakin naik. jadilah berkeadilan dalam pelayanan dan karya bersama untuk GMIT dan memuliakan nama Tuhan.

Acara ini dihadiri oleh Plt. Sekda Kabupaten Kupang, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy Octavianus, S.Th, Ketua Majelis Klasis Fatule’u Barat pdt. Viktor Toto, S.Th, para pendeta GMIT Klasis Kupang Barat, Kepala Desa Oelomin, Kepala Desa Tunfe’u, Kepala Desa Oemasi, anggota jemaat Siloam Oelomin, Haumeni Nisum, Ora Et Labora Atonifui dan undangan laninnya.

Pdt. Loriana Sirenden, S.Th dimutasikan dari Jemaat Ora Et Labora Atonifui ke Jemaat Siloam Oelomin Klasis Kupang Barat. Ia akan melayani sebagai pendetakedua dari tahun 2025-2028 dan sebagai wakil ketua dua antar waktu dari tahun 2024-2027.  Sementara Pdt. Dessy Arisandy Kay, S.Th dimutasikan dari Jemaat Haumeni Nisum ke Jemaat Ora Et Labora Atonifui sebagai Ketua Majelis Jemaat antar waktu periode 2024-2027 dan sebagai pendeta dari tahun 2025-2028.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *