VG KUBAKUSTIK: MEMANASKAN SO’E YANG DINGIN (Bagian pertama dari Lomba VG di So’e)

VG Kubakustik pada babak penyisihan (doc. Kubakustik)

So’e,gmitklasiskupangbarat.or.id, -Kubakustik (Kupang Barat Akustik) adalah vokal grup yang dibentuk oleh UPP Litmuger GMIT Klasis Kupang Barat. Mereka telah mengikuti perlombaan Vokal Grup Pemuda Gereja Sedaratan Timor Barat tahun 2025 yang diselanggarakan oleh Pemuda GMIT Jemaat Batu Karang Nonohonis So’e. Perlombaan dilaksanakan pada 18 dan 20 Juni 2025. Kubakustik berhasil meraih juara pertama dari 20 peserta.

Berikut ini ungkapan kebahagiaan dari keluarga besar GMIT Klasis Kupang Barat yang berhasil dihubungi.

Pdt. Elviana Monas (UPP Pemuda Klasis Kupang Barat, KMJ GMIT Galed Batubao)

(doc. YT GBKN Official So’e)

“Refleksinya beta. Kubakustik, kami dari daerah pesisir pantai dengan cuaca 28 derajat berlomba di kota So’e yang dinginnya mencapai 19 derajat itu bukan hal yang mudah. Anak-anak tidak hanya giat berlatih dan mempersiapkan mental untuk berlomba tetapi juga berjuang melawan cuaca dingin seperti perubahan suasana hati, tidak nyaman karena menggigil, perubahan fisik seperti nyeri otot dan yang lebih parah lagi radang tenggorokan. Keadaan ini cukup menguras emosi untuk mendapatkan keseimbangan. Cuaca dìngin (tampil tidak menggunakan jaket) tidak mengurangi konsentrasi saat berlomba. Dengan ekspresi “ke barat-baratan,” kata dewan juri, mereka dapat eksekusi dengan tenang. Musik mulai dimainkan, suasana dalam gedung gereja yang tadinya berisik perlahan-lahan mulai tenang pertanda kalau semua penonton sedang menikmati merdu dan serasinya suara mereka, sedang berdoa bersama-sama lewat syair dan aransemen lagunya dan merasakan kuasa Allah di atas puji-pujian mereka. Ternyata, bernyanyi dalam kelompok vokal grup bukan persoalan siapa yang bisa atau tidak, siapa yang menonjol dan yang tidak, siapa yang utama dan yang pertama, tetapi bagaimana melatih kekompakan dan bekerja bersama-sama yang dimulai dari belajar mendengarkan teman. Selamat untuk pencapaian hari ini buat Kubakustik. Pencapaiaan hari ini adalah proses belajar. Kami bangga kepada kalian orang-orang muda yang luar biasa. Tetaplah bernyanyi bagi kemuliaan nama Tuhan. KUBAKUSTIK BISA!”

————————–

Pdt. Isak Yohanis Liunome (Wakil Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, KMJ GMIT El-Roi Batakte)

(doc. Pdt. Isak Y. L)

“Kesan tentang suasana perlombaan. Beberapa pendeta Klasis Kupang Barat dan mahasiswa STFT Jakarta yang sementara berpraktek di Kupang Barat di jam satu siang memulai perjalanan dari Kupang Barat ke So’e. Sewaktu memasuki wilayah TTS mulai terasa dingin. Kami tiba di So’e untuk bertemu vokal grup Kubakustik, Pdt. Aneke dan Pdt Linda yang mendampingi serta Bapak Ever Nenabu yang melatih vokal grup. Dalam cuaca yang dingin, kami tiba dengan sukacita. Mereka bersukacita karena kehadiran kami menjadi dukungan moril bagi mereka yang berlomba. Kami berdoa bersama yang dipimpin oleh Ketua Majelis Klasis Pdt. Doddy Octavianus. Setelah doa memberikan motivasi dengan harapan agar menampilkan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan. Kami kemudian bersama ke gereja untuk menyaksikan perlombaan. Peserta dari Kupang Barat mendapat nomor urut 10 di babak final. Memang ada keraguan terhadap Kubakustik dari beberapa orang teman dari TTS, tetapi kami yakin bahwa para pemuda akan menampilkan yang terbaik. Bersaksi yang terbaik bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Setelah menyaksikan perlombaan itu, buat saya pribadi ketika sampai nomor 10 dari Kupang Barat tampil, semua penonton ternganga (tertegun). Tidak ada satu suarapun yang keluar karena VG kita menampilkan yang penuh kesempurnaan. Itu juga menurut para juri. Selesai penampilan, kami berkumpul dan berdoa mengucap syukur. Cuaca sangat dingin, tetapi tidak mempengaruhi suara untuk dapat menampilkan yang terbaik. Padahal kita datang dari tempat yang panas dan mereka tampil terakhir di waktu hampir tengah malam. Mereka tampil penuh percaya diri dan Tuhan memberikan kesempatan untuk bersaksi. Begitu pengumuman juara, kita semua bersukacita karena para pemuda telah menampilkan yang terbaik dan diapresiasi sebagai juara satu. Menurut para juri, ketika mempersembahkan pujian yang terbaik, maka itu seperti dua kali khotbah. Kami kembali ke Kupang Barat di waktu subuh dengan penuh sukacita walau terasa lelah dan mengantuk, tapi kami tetap dalam keadaan baik sampai di Kupang Barat.”

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *