Klaimik,gmitklasiskupangbarat.or.id, -Sebanyak 45 buah earmuff dibagikan oleh Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang kepada 45 jemaat (gereja) di GMIT Klasis Kupang Barat. Earmuff merupakan alat pelindung pendengaran/telinga terhadap kebisingan dan polusi suara. Pemberian earmuff sebagai bagian dari menolong para koster untuk melindungi telinga sewaktu memukul lonceng gereja dan mengurangi resiko kerusakan pendengaran.
Pembagian dilakukan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk Pelatihan Pengembangan Tugas dan Tanggung Jawab Koster Gereja Untuk Meningkatkan Profesionalisme dan Kualitas Pelayanan di GMIT Klasis Kupang Barat. Kegiatan berlangsung pada Jumat (1/11/2024) di GMIT Jemaat Kefas Klaimik. Tiga materi yang disampaikan pada pelatihan: Pertama Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Alya Elita Sjioen, SE, MM Ketua Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi UKAW Kupang. Kedua Koster, Sebuah Perspektif Teologis oleh Pdt. Drs. Maria Pada Dekan Fakultas Teologi UKAW Kupang. Ketiga Tugas dan Tanggung Jawab Koster (Perspektif Hukum Gereja) oleh Pdt. Eritrika A, Nulik, M.Th Ketua Program Studi Teologi Agama Kristen Fakultas Teologi UKAW Kupang.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Isak Y. Liunome, S.Th. Dalam suara gembala ia menyampaiakan bahwa koster selalu ada dalam kegiatan gereja. Oleh karena itu, kegiatan ini menaruh perhatian khusus kepada para koster agar makin baik dan bersemangat dalam tugas dan tanggung jawab. “Selama ini mereka bekerja, hari ini kita siap mendengar suara para koster. Silahkan berbicara.” ujarnya.
Dalam sesi materi, Alya Sjioen menyampaikan bahwa bahwa pelayanan gereja tidak berorientasi pada keuntungan (nirlaba), tetapi pada tujuan tertentu. Para koster diataur menjadi bagian dalam manajemen pelayanan gereja untuk tujuan organisasional, fungsional, kemasyarakatan (gereja) dan personal.
Sementara dari perspektif teologis, Pdt. Maria membeberkan karakter seorang koster yaitu kerendahan hati dan kesetiaan (Matius 23:11) dan ketulusan (Kolose 3:23). Ia melanjutkan bahwa secara etimologis koster berasal dari istilah Latin custos atau custor yang berarti penjaga, pelindung, penyimpan, penyayang, pengawas, penunggu, peronda, pengawal. Istilah ini kemudian digunakan dalam bahasa Belanda koster. Tanggung jawab koster kemudian lebih banyak dihubungkan dengan kegiatan sakristi (kudus) yakni memelihara, menjaga dan mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan liturgis bagi pelayanan.
Satu hal penting yang disinggung oleh Pdt. Evie (sapaan akrab) yaitu tentang pemukulan lonceng gereja, khususnya dalam ibadah. Lonceng pertama dibunyikan sebanyak 39 kali sebagai tanda agar umat Tuhan datang beribadah dan belajar firman Tuhan dari Alkitab dalam 39 kitab dalam Perjanjian Lama. Lonceng kedua dibunyikan 27 kali sebagai panggilan bersekutu orang percaya untuk mendengar dan belajar kehendak Tuhan dari Alkitab dalam 27 kitab Perjanjian Baru. Sementara lonceng ketiga sebagai gambaran tentang Allah Tritunggal yang menguduskan dan memberkati persekutuan jemaat.
Dari perspektif hukum gereja Pdt. Dian (sapaan akrab) menekankan dasar pengangkatan koster dalam gereja yaitu kebutuhan dan Peraturan Pokok Jabatan dan Kekaryawanan GMIT pasal 58-88. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya koster bertanggung jawab terhadap kesiapan fisik dan sarana gereja, memastikan lingkungan gereja nyaman dalam mendukung ibadah dan kegiatan jemaat. Di samping itu koster berperan sebagai karyawan yang membantu pejabat gereja dan jemaat menjaga kenyamanan dan ketertiban lingkungan gereja. Karakter dan sikap koster yaitu tanggung jawab, komunikatif , tekun dan ulet.
Di akhir materi Pdt. Dian memberikan pantun untuk para koster: Bunga mawar ditepi jalan, harumnya semerbak indah terasa. Terima kasih atas pengabdian koster gereja, pelayan mulia.
Kegiatan PKM UKAW Kupang di GMIT Klasis Kupang Barat ditutup oleh Ketua Majelis Klasis Kupang Barat Pdt. Doddy S. Octavianus, S.Th. Secara khusus Pdt. Doddy mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari penghargaan atas segala tanggung jawab para koster. “Selain mempersiapkan segala sesuatu bagi pelayanan jemaat, tetapi semua itu juga untuk dirinya,” ujarnya. Kegiatan yang diikuti menjadi sesuatu yang baik dala panduan melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Terpantau selama kegiatan para koster hadir bersama para pendeta. Mereka menyimak semua materi dan berbagi pendapat berdasarkan pengalaman.
GMIT Klasis Kupang Barat untuk kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb