Bolok,gmitklasiskupangbarat.or.id, -“Lima bentuk pengalaman pelayanan dalam Persekutuan Doa (PD): doa (khususnya untuk orang sakit), puasa, penggunaan karunia (khususnya karunia roh), pelayanan diakonia dan Ibadah Penyegaran Iman (IPI).” Kelima hal ini yang menjadi inti dalam penjemaatan Pedoman Praktis Berteologi Persekutuan Doa GMIT yang diuntuk membekali pengurus dan anggota PD GMIT Klasis Kupang Barat. Kegiatan berlangusng di rumah ibadah GMIT Elim Bolok, Jumat (30/8/2024). Materi disampaikan oleh Pdt. Yulita Y. Lero, S.Th Sekretaris Bidang PI/PD dan Profesional Majelis Sinode GMIT.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian untuk memperlengkapi PD yang ada di Klasis Kupang Barat. Supaya PD melayani dalam prinsip perspektif teologis dan pengajaran GMIT yang kuat. PD adalah salah satu wadah pelayanan fungsional yang sangat aktif, khususnya dalam hal pendalaman dan pengembangan spiritualitas.
Setelah kegiatan,Pdt. Ita memberi apresiasi kepada klasis Kupang Barat. yang telah menyelenggarakan kegiatan. Ia melihat bagaimana setiap anggota PD yang hadir sangat antusias, gereja hampir penuh dan hadir pula para pendeta yang mendamping. Sangat antusias untuk mengikuti bahkan sampai selesai.
Dalam sesi tanya jawab peserta menyampaikan lebih banyak dari yang mereka alami. “Ternyata ada konteks pelayanan PD yang membuat wajah PD tercoreng sehingga orang memasang stigma pada PD sebagai kelompok yang dianggap “aneh.” Anggota PD juga sedih karena ada pendeta atau para presbiter yang alergi terhadap PD,” ujarnya. Ia dan para peserta berharap para pendeta dapat memberi diri dalam pelayanan PD. Ia mengarahkan bahwa momen ini adalah kesempatan untuk PD dan gereja membuka diri untuk terus mengevaluasi pelayanan. Mungkin dilihat bahwa PD mau mengatur diri sendiri.
Penjemataan naskah teologi persekutuan doa ini dibuka oleh Pdt. Isak Y. Liunome, S.Th Wakil Ketua Majelis Klasis Kupang Barat.
GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f
Laporan: Pdt. yft hb