LAGU SUSAH DAN MIRING-MIRING, NADA BERBEDA DI TIAP SUARA SERTA DINGIN DAN SUARA HILANG  (Bagian ketiga dari lomba VG di So’e)

VG Kubakustik di penyisahan dan final (doc. Kubakustik)

So’e,gmitklasiskupangbarat.or.id, -Kubakustik (Kupang Barat Akustik) adalah vokal grup yang dibentuk oleh UPP Litmuger GMIT Klasis Kupang Barat. Mereka telah mengikuti perlombaan Vokal Grup Pemuda Gereja Sedaratan Timor Barat tahun 2025 yang diselanggarakan oleh Pemuda GMIT Jemaat Batu Karang Nonohonis So’e. Perlombaan dilaksanakan pada 18 dan 20 Juni 2025. Kubakustik berhasil meraih juara pertama dari 20 peserta.

Berikut ini sekelumit cerita dari Anggota VG Kubakustik GMIT Klasis Kupang Barat.

Jessyca Oematan (Anggota VG Kubakustik, suara 2/alto, GMIT Jemaat El-Roi Batakte)

Jessyca Oematan (doc. Kubakustik)

Saya akan bercerita mengenai VG Kubakustik mulai dari latihan, pertemuan untuk latihan dan sampai dengan final dan mendapatkan juara. Katong menentukan jadwal latihan di Kuanheun yang begitu padat karena tinggal satu bulan. Katong berlatih 4 lagu dengan lagu yang berbeda-beda. Dalam satu bulan itu katong harus membagi jadwal dengan pelatih di tiap Senin, Kamis, Jumat dan Minggu. Selama latihan ada 2 lagu yang beberapa orang belum tahu. (Lagu-lagu perlombaan sudah sering dinyanyikan dalam ibadah, tetapi ada juga yang belum tahu). Lagu-lagu diaransemen oleh Bapa Ever yang katong rasa sangat-sangat susah. Amper sadiki sonde mau iko latihan lae karena lagu susah dengan nada-nada yang miring. Dari latihan ini beta rasa vokal grup lebe susah dari paduan suara karena katong harus pegang masing-masing nada itu sendiri. Lalu digabungkan dengan tiap suara baik suara satu (sopran), dua (alto), tiga (tenor). Seiring jalannya waktu, katong latihan sampai H-4 itupun kita masih persiapan dua lagu final. Masih dilatih dan arasemen lagu wajib dan pilihan final yang belum selesai. Bahkan katong mau berangkat ke So’epun katong masih mengulang melatih lagu untuk final.

Katong berangkat ke So’e dan menginap di rumah Bapa Semi Oematan di belakang gereja Batu Karang Nonohonis. Katong diterima dengan hangat dengan semua fasilitas baru yang dipersiapkan untuk melayani katong. 

Selama ada di So’e, ada katong pung teman satu yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Soe. Suaranya langsung hilang karena cuaca yang sangat dingin. Katong sempat panik dan pikiran, tapi katong percaya Tuhan punya rencana di balik semua ini.

Katong selesaikan babak penyisihan. Tuhan sangat luar bisa. Katong pikir teman yang solois bernyanyi akan sangat-sangat pitchy (tidak tepat menyanyikan nada), karena suara hilang. Tetapi ternyata di panggung dia mengusahakan yang terbaik, sonde salah, sonde pitchy, bahkan bagus walaupun dengan suara serak. Akhirnya katong tembus 10 besar ke final.

Katong persiapkan diri lagi untuk final. Paginya katong mau latihan di tanggal 19, salah satu teman pemain kajon sakit. Katong mulai panik karena waktu tinggal sehari lagi untuk persiapan final. Tuhan luar biasa dengan segala tantangan yang diberikan sehingga katong sampai di final. Bahkan sampai latihan untuk naik panggungpun masih miring-miring. Tiap orang bertanggungjawab atas nadanya sendiri. Itu sangat susah. Sampe mau naek panggungpun masih salah. Pelatih bilang, ini katong mewartakan tentang kebaikan Tuhan melalui talenta yang Tuhan kasih. Jadi harus betul-betul dari hati, meyakinkan juri dan penonton, kepada orang-orang dalam gereja bahwa katong mewartakan kebenaran Tuhan. Bahwa Tuhan itu benar-benar hidup dalam katong pung hidup. Katong pastikan bahwa katong pung lagu menyatakan semua mujizat, kebenaran Tuhan. Keyakinan katong bahwa Tuhan itu mulia.

Akhirnya Tuhan bekerja di atas panggung dan katong mewartakan pujian dengan baik dan benar. Puji Tuhan katong mendapatkan juara satu.

GMIT Klasis Kupang Barat bagi kemuliaan Tuhan.f

 

Laporan: Pdt. yft hb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *